Wen MBO Pedagang Ayam Potong Sukses di Aceh Barat

Banyak kita lihat disekeliling kita bahwa orang biasa mampu membantu sejuta umat manusia dalam menambah perekonomian rumah tangga. Hanya dengan modal keyakinan, membuat mereka mampu berdiri menerpa terjangan badai yang ganas

Wen MBO atau Karmansyah Armija (kanan) bersama Wakil Bupati Bener Meriah, Dailami (kiri) saat berada di T2 Meuligoe, Meulaboh, Aceh Barat. (Ist.)
Penulis:

Setiap orang memiliki impian yang berbeda. Awalnya hanya tukang sayur, namun kemudian berubah menjadi orang yang mampu membantu orang lain melalui peluang usaha yang didirikannya. 

Banyak kita lihat di sekeliling kita bahwa orang biasa mampu membantu sejuta umat manusia dalam menambah perekonomian rumah tangga. Hanya dengan modal keyakinan, membuat mereka mampu berdiri menerpa terjangan badai yang ganas.

“Tidak boleh berputus asa, apa yang ingin digapai maka jangkau dengan penuh keyakinan. Dibalik itu juga, perlu menanamkan rasa optimis dalam pribadi sehingga mampu meraih apa yang dicita-citakan,” demikian ungkapan seorang pedagang ayam di Meulaboh, Aceh Barat, Wen MBO, Selasa (21/6/2022) lalu. 

Wen MBO atau Karmansyah Armija merupakan seorang pengusaha yang terbilang sukses dalam meniti karirnya di bidang perdagangan di Meulaboh. Berawal dan berkutat sebagai penjual ayam potong di negeri Teuku Umar tersebut, kini ia telah mampu mendirikan satu café dan restoran sesuai dengan keinginannya. 

Mengulang masa lalunya sebagai penjual ayam potong, Wen telah menekuninya sejak 2011 lalu. Dengan rasa optimis dan yakin, Wen pun akhirnya membangun jaringan dengan menyuplai ayam-ayam potong ke beberapa tempat lokasi penginapan dan penjual makanan di Meulaboh.

Hingga hari ini, Wen tetap melakukan usaha utamanya sebagai sumber utama meskipun usaha baru yang dibangunnya juga telah berjalan. Layaknya ungkapan ide dan gaya pikiran seorang pengusaha sukses, untuk melahirkan banyak sumber penghasilan tidak dapat dilalui melalui satu sumber pintu melainkan diperlukan banyak pintu-pintu lain. Sisi lain, ibarat memancing untuk mendapatkan ikan yang banyak jangan di pasang satu pancing melainkan perlu banyak.

Apa yang ditekuninya menjadi hasil sukses bagi diri dan keluarganya, karena hasil dari berdagang akhirnya mampu membangun café dan restoran T2 Meuligoe sesuai dengan impian dan harapan yang ditanam oleh Wen dan sang istri sebelumnya. 

Karmansyah Armija tergolong memiliki ide yang kreatif dan cepat dalam melihat peluang. Pasalnya bertepatan dengan momentum Pekan Olaharaga Pelajar Daerah Aceh (POPDA) di Aceh Barat pada 20 sampai 26 Juni 2022 lalu, Karmansyah Armija pun berupaya untuk menarik pelanggan dengan melaunching café dan restorannya T2 Meuligoe pada Selasa, 21 Juni 2022.

Alhasil dari kegiatan launching tersebut, Wen MBO mengundang saudara, kerabat dekat, kenalan hingga perwakilan beberapa wilayah di Aceh diundang ke café miliknya, termasuk Wakil Bupati Bener Meriah, Dailami. Wen MBO menyebutkan bahwa Wakil Bupati Bener Meriah sebagai perwakilan wilayah tengah Aceh di undang pada launching tersebut. Waktu itu Dailami beserta rombongan didampingi tokoh-tokoh pengusaha muda lainnya dari dataran tinggi Gayo, termasuk di dalamnya menantu Bupati Aceh Barat dari Bener Meriah.

Selain wakil Bupati Dailami, Wen juga mengundang perwakilan Aceh Utara mewakili beberapa kabupaten/kota ke arah perbatasan Aceh-Sumatera, dan tentunya juga tak lupa dari tuan rumah sendiri Kabupaten Aceh Barat di kafe dan restoran T2 Meuligoe.

Wen beralasan, kesemuanya diundang lantaran karena memang momentumnya dinilai tepat bahwa di Aceh Barat waktu itu sedang ada event olahraga besar se-Aceh. Para pimpinan kabupaten/kota se-Aceh diundang oleh Gubernur Aceh Nova Iriansyah untuk mengikuti pembukaan POPDA ke-16 di GOS Meulaboh pada Senin (20/6/2022), termasuk wakil Bupati Bener Meriah, Dailami. 

“Awalnya saya memang penjual ayam potong. Saat itu memang sebagai pemasok di rumah makan-makan termasuk kafe yang ini dulunya ayamnya berawal dari saya,” kata Wen disela-sela launching restorannya tersebut waktu itu.

Salah satu menu yang ditawarkan restoran dan kafe T2 Meulgoe di Aceh Barat. (READERS.ID/Junaidi).

Wen mengisahkan, dirinya sudah berada di Meulaboh sejak 2008 lalu. Selama berada di wilayah Teuku Umar ini, ia memang memiliki mimpi untuk membangun suatu usaha yang mampu meningkatkan nilai ekonomi di Meulaboh. Akhirnya dirinya mengawalinya dengan menjual ayam potong dan memasok ke beberapa warung makanan di Meulaboh selama beberapa tahun lamanya.

Win menjelaskan, T2 Meuligoe memiliki filosofi berharga bagi diri dan keluarganya. T2 adalah gabungan nama anak-anaknya yakni “Tari” dan “Tirta” yang kemudian disingkat menjadi T2. Sementara Meuligoe adalah brand usaha milik saudara ipar Win yang ada di Aceh Barat dan wilayah lainnya.

“Dengan dukungan dan bantuan keluarga Meuligoe inilah sehingga usaha ini dapat berdiri dengan baik,” kata Wen didampingi Riza Mustika atau akrab disapa Riza Batin kala itu.

Wen MBO beranggapan bahwa dirinya tertarik di bidang kuliner karena dibidang ini memiliki peluang usaha yang cukup besar terlebih hari ini produk makanan dan kuliner menjadi salah satu bidang yang sedang hits dan digemari.

“Saya melihat bidang kuliner sedang maju-majunya termasuk di Aceh Barat. Masyarakat lagi hitsnya makan-makan dan hal-hal yang baru. Di Aceh Barat saat ini sedang menjadi center atau pusat dari luar di mana banyak orang yang masuk kemari. Selain itu juga Aceh Barat menjadi central berteduh karena jalan lintasan ke barat selatan,” tambah Wen.

Sehingga otomatis, lanjutnya, di bagian barat selatan pusat berteduhnya yakni di Meulaboh ini. Dari itu dinilai prospeknya begitu menarik perhatian, sehingga cocok dijadikan bagian dari usaha yang kita bangun ini.

“Alhamdulillah ada. Dengan adanya ini, setidaknya telah menjadi rantai penyambung hidup,” ujarnya Wen.

Dari itu, Wen kemudian mencari dan menunggu waktu yang tepat. “Awalnya tempat ini merupakan milik saudara, karena saudara tadi sudah memiliki banyak cabang, sehingga tidak lagi terkoordinir. Kemudian ia tawarkan kepada saya. Setelah musyawarah dengan keluarga, akhirnya kami ambil,” ucap Wen MBO.

Alhamdulillah cocok, lanjutnya, dan kebetulan orang rumah pun sangat cocok dan sesuai dengan tempat atau penyalur hobinya yang berkecimpung di dunia masak-memasak. “Menu andalannya tentu yang belum ada di Meulaboh ini,” tambah Wen.

“Seperti ayam kalasan. Ayam kalasan ini hanya ada di Lhokseumawe dan kita buka juga di Meulaboh ini,” kata Wen.

Selain makanan, Wen juga menyediakan minuman kopi yang diproduksi sendiri. “Untuk kopi kita produksi sendiri, yaitu kopi Arabika Gayo yang berasal dari asalnya dari dataran tinggi Gayo sehingga mendapatkan rasa yang benar-benar rasa kopi Gayo. Untuk pengolahannya juga kita sendiri, dan baristanya juga kita sediakan barista yang mumpuni di bidangnya. Karena telah bersertifikat,” ucapnya.

Menyikapi kuliner ini, secara umum Wen berpesan bahwa dengan membangun usaha harus ditanam dengan rasa optimis dan tidak berputus asa. Dia juga mengingatkan, dengan adanya rasa tersebut akan mampu dan memudahkan menjalani dunia kuliner yang mana kini menjadi tantangan besar terlebih kini kebutuhan-kebutuhan pun juga semakin mahal dan persaingan semakin berat.

“Kita carilah peluang yang mana yang lebih menjanjikan. Ada peluang jangan kita biarkan terbengkalai dan kita jajaki,” tutupnya.

Cafeshop dan Resto T2 Meuligoe ini berada di Desa Seuneubok, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat. Tempat ini tidak terlalu jauh dari Masjid Raya Baitul Makmur Aceh Barat. Diperkirakan jaraknya hanya sekitar 200 meter dari masjid besar tersebut arah Nagan Raya-Banda Aceh, tepat di sebelah kanan.