14 Siswa di Banda Aceh dan Aceh Besar Positif Covid-19

Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdin) wilayah Kota Banda Aceh dan Aceh Besar, Mohd Iqbal, menyebutkan sebanyak 14 siswa di wilayah naungannya telah terkonfirmasi positif Covid-19.
Dari keseluruhan siswa yang posistif itu sebagian diantaranya sudah membaik dan juga sudah ada yang dibawa pulang oleh orang tuanya masing-masing.
"12 sampai 14 orang, tapi itupun kondisinya sudah membaik. Karena dia itu kan ada yang dengan gejala dan tanpa gejala. Kemarin yang agak muntah mual itu satu orang cuma," kata Mohd. Iqbal kepada readers.ID, Rabu (26/5/2021).
Iqbal mengatakan, untuk proses pemulangan siswa yang sudah sembuh pihaknya melakukan secara bertahap. Siswa yang akan dipulangkan akan dites terlebih dahulu kondisinya, setelah itu baru dilakukan pemanggilan orang tua siswa. Karena tidak diperbolehkan langsung untuk pulang.
"Sebab nanti kalau kita pulangkan orang tanpa hasil tes itu bisa berbahaya kan. Terus yang jempunya juga harus yang bersangkutan, tidak boleh menggunakan kendaraan publik, karena ditakutkan bisa menyebar di lingkungannya," tutur Iqbal.
Saat ini, kata Iqbal, pihaknya akan terus mengupdate para siswa yang terpapar Covid-19, jika ada akan langsung ditangani.
Selanjutnya, untuk mencegah penularan corona di lingkungan sekolah pihaknya mengambil keputusan untuk menutup sementara proses kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Ia memastikan tidak akan ada proses pendidikan saat ini di setiap sekolah-sekolah di wilayah Aceh Besar dan Banda Aceh. Namun, proses layanan akan tetap dibuka dengan prokes ketat.
"Sekolah kita tutup semua. Cuma Ini kan masih ada PPDB (penerimaan siswa baru) tetap kita laksanakan karena itu layanan. Tapi itu bukan proses pendidikan dengan prokes terbatas," ujarnya.
Kemudian, kata Iqbal, keputusan menutup aktivisas pendidikan di sekolah merupakan solusi terbaik yang diambil pihaknya, karena bertujuan untuk melindungi para siswa dan seluruh pendidik agar terhindar dari Covid-19.
"Keputusan ini tentu tidak bisa memuaskan semua pihak, tetapi ini keputusan terbaik yang kita ambil untuk melindungi nyawa anak bangsa, para pendidik, para peserta didik, dan para pihak yang terlibat dalam proses pendidikan," pungkasnya.
Komentar