4 Ribu Warga Aceh Utara Harus Mengungsi Akibat Banjir

Waktu Baca 3 Menit

4 Ribu Warga Aceh Utara Harus Mengungsi Akibat BanjirFoto: Antara/Mirza Baihaqie via detikNews
Wilayah Aceh Utara digenangi banjir.

LHOKSEUKON, READERS - Sebanyak 1.173 KK atau 4.048 warga Aceh Utara terpaksa harus mengungsi akibat banjir yang meluas di wilayah tersebut. Demikian laporan terbaru Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Utara, Kamis (28/12/2023).

Kepala Pelaksana BPBD Aceh Utara Asnawi dalam keterangannya, Kamis, menerangkan, perluasan cakupan wilayah yang terendam banjir terpantau di Kecamatan Lhoksukon dan Tanah Luas.  

Asnawi mengungkapkan, banjir yang melanda Aceh Utara sejak Senin (25/12/2023) lalu telah berdampak pada 12.826 KK atau 44.244 jiwa. 

"Sebanyak 1.173 KK atau 4.048 jiwa terpaksa harus mengungsi di 18 titik," sebutnya. 

Dari hasil asesmen, sambung Asnawi, banjir telah berdampak di 108 gampong (desa) yang berada di 13 kecamatan dengan ketinggian air bervariasi antara 10-80 sentimeter. Kendati demikian ada beberapa titik di lokasi lain yang mulai berangsur surut.

Asnawi juga menyebutkan banjir membuat masyarakat tidak dapat melakukan aktivitas ekonomi. Karena banjir menyebabkan jebolnya beberapa tanggul seperti di Gampong Paya Berandang, Lhok Meurbo dan Tanjung Awe, sehingga mengakibatkan jalan raya terputus.

“Masyarakat tidak dapat melakukan aktivitas ekonomi,” ujar Asnawi.

Ia menambahkan, ribuan hektare sawah dan ratusan hektare tambak juga turut terdampak banjir. Cakupan detil luasan dan kerugian akibat banjir masih dalam pendataan.

Sebagai upaya percepatan penanganan darurat, Pemerintah Kabupaten Aceh Utara telah menerbitkan Status Tanggap Darurat Banjir bernomor 360/869/2023 yang berlaku untuk 14 hari ke depan.

Saat ini, BPBD Kabupaten Aceh Utara bersama lintas forkopimda setempat terus mengupayakan penanganan darurat seperti membantu evakuasi masyarakat, memenuhi kebutuhan dasar, melakukan kaji cepat, memantau kondisi banjir hingga terus berkoordinasi dengan unsur terkait untuk memberikan pelayanan terbaik selama masa tanggap darurat.

Seperti diketahui, banjir dipicu hujan selama dua hari pada 24-25 Desember 2023 di wilayah Aceh Utara dan Kabupaten Bener Meriah. Akibatnya sungai tak sanggup menampung debit air, sehingga beberapa tanggul jebol. 

Ketinggian air mencapai 50 cm hingga 120 cm, mengakibatkan aktivitas perekonomian masyarakat lumpuh.

Ditambah lagi beberapa perkantoran pemerintah ikut terendam air dan pusat perbelanjaan di ibukota Aceh Utara, Lhoksukon terpaksa tutup. 

Air sungai Krueng Pirak meluap sejak Senin (25/12) sekitar pukul 05:00 WIB, sehingga menggenangi permukiman warga Kecamatan Pirak Timu. Kemudian, pada pukul 7:00 WIB, sungai Krueng Pase, Kereuto dan Krueng Peto mulai meluap.

Menyusul menggenangi Kecamatan Lhoksukon, sehingga meluas ke Kecamatan Tanah Luas, Matangkuli, Cot Girek, Samudera, Langkahan dan Geuredong Pase. Ketinggian air berkisar 10 sampai 120 cm.[HSP]

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...