Aceh Jadi Daerah Kedua Terbesar Kontribusi Belanja Produk Negeri

Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Aceh, T. Aznal Zahri mengatakan, dalam rangka pemanfaatan belanja PDN, Pemerintah Aceh telah melakukan e-katalog lokal untuk satu etalase yakni rumah layak huni dengan realisasi mencapai Rp783,83 miliar.

Waktu Baca 3 Menit

Aceh Jadi Daerah Kedua Terbesar Kontribusi Belanja Produk NegeriHumas Aceh
Kepala Biro PBJ Setda Aceh, T. Aznal Zahri, S.STP, M.Si., saat menghadiri acara Aksi Afirmasi Pembelian dan Pemanfaatan Produk Dalam Negeri dalam Rangka Bangga Buatan Indonesia atau Business Matching Tahap II, di Jakarta Convention Center, Senayan, Senin , 25 -26 April 2022.

JAKARTA, READERS – Pemerintah Aceh menjadi daerah kedua sebagai penyumbang pengeluaran terbesar produk dalam negeri berdasarkan tindak lanjut hasil komitmen Business Matching tahap I yang digelar di Nusa Dua Bali, 25 Maret 2022 lalu. Adapun realisasi belanjanya saat ini mencapai Rp1.425 triliun dari RUP PDN Rp5.330 triliun.

Hal tersebut mengemuka dalam acara Aksi Afirmasi Pembelian dan Pemanfaatan Produk Dalam Negeri dalam Rangka Bangga Buatan Indonesia atau Business Matching Tahap II, di Jakarta Convention Center, Senayan, Senin (25-26/4/2022), sebagaimana dirilis Biro Administrasi Pimpinan Setda Aceh.

Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Aceh, T. Aznal Zahri mengatakan, dalam rangka pemanfaatan belanja PDN, Pemerintah Aceh telah melakukan e-katalog lokal untuk satu etalase yakni rumah layak huni dengan realisasi mencapai Rp783,83 miliar.

“Saat ini kita sedang onboard 10 etalase e-katalog lokal untuk menampung produk/jasa dari Usaha Mikro, Kecil, Koperasi dan Menengah (UMKM) yang ada di Provinsi Aceh dan diharapkan tuntas kita kerjakan pada tahun ini sehingga dapat dibelanjakan oleh Pemerintah baik Provinsi maupun kabupaten dan kota,” kata Aznal.

Aznal juga mengatakan, dalam rangka mendukung pengadaan barang dan jasa, Pemerintah Aceh telah melakukan kontrak bersama pada 11 Maret lalu dengan nilai Rp 1 triliun. Kemudian tahap kedua pada 31 Maret dengan nilai Rp500 miliar rupiah.

Sementara itu, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki, mengharapkan Kementerian dan Lembaga segera melakukan percepatan realisasi pengadaan barang dan jasa bagi UMKM dan koperasi dengan target lebih dari Rp400 triliun pada 2022.

“Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan seluruh kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menghentikan pembelian barang impor dan mengoptimalisasi pembelian Produk Dalam Negeri (PDN). Serta memastikan satu juta produk UMKM masuk e-katalog pada tahun ini juga. Hal itu sejalan dengan Inpres Nomor 2 tahun 2022," ungkap Teten.

Dikatakan, penyelenggaraan showcase dan Business Matching II Belanja Barang/Jasa Pemerintah untuk Produk Dalam Negeri diharapkan dapat mempersiapkan realisasi pengadaan barang dan jasa.

“Saat ini pengadaan umum barang dan jasa RUP tagging PDN mencapai Rp483,2 triliun. Namun realisasi baru mencapai Rp96,2 triliun,” ujar Teten.

Ditambahkan, hal yang dibutuhkan bukan hanya komitmen melainkan pelaksanaan atau kontraknya.

Hadir dalam acara tersebut Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian, Menteri BUMN Erick Tohir, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dan Kepala LKPP Azwar Anas.

Editor:
Sumber:Humas Aceh

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...