Produk Nilam Aceh Dipamerkan di Innovation Showcase Australia

PERTH, READERS - Berbagai jenis produk turunan nilam Aceh dipamerkan pada even internasional Innovation Showcase yang berlangsung di Perth Convention and Exhibition Centre (PCC), Perth, Western Australia, Kamis (5/12/2024).
Kegiatan ini merupakan bagian dari West Tech Fertival (WTF) 2024 yang dilaksanakan Pemerintah Western Australia. Ada sekitar 20 delegasi internasional diundang dari perbagai negara termasuk ARC-PUIPT Nilam Aceh Universitas Syiah Kuala (USK), Aceh.
Produk nilam Aceh yang dipamerkan tersebut di antaranya minyak nilam mentah (crude patchouli), hi-grade patchouli fraksi ringan dan fraksi berat, hingga end product berbahan baku nilam Aceh, seperti parfum, skincare antiaging, aroma terapi, body serum, hand cream dan lainnya.
Semua produk itu dibawah oleh ARC USK yang berhasil menjadi salah satu delegasi internasional dari Indonesia. Partisipasi USK dalam ajang ini setelah pihak ARC USK lulus seleksi yang dilakukan oleh Trade and Invest Western Australia dari Departemen Jobs, Tourism, Science and Innovation.
Department ini membiayai para delegasi internasional untuk berbagai event yang dilaksanakan WTF, antara lain seminar dan pitching, workshop dan panel inspiration talk, termasuk Innovation Showcase dan perjalanan Kapal Pesiar (Cruise) dari Port Elizabeth Quay Perth ke Kota Tua Fremantle.
Delegasi Internasional juga bertemu dengan Minister Western Australia, Hon Stephen Dawson, difasilitasi berbagai event WTF serta menjadi tamu dari Pemerintah Western Australia selama 5 hari.
Pada ajang Innovation Showcase, booth Pemerintah Western Australia disesaki pengunjung yang mencoba berbagai produk parfum dan lotion nilam Aceh. Hampir semua yang mencoba produk nilam begitu terkesan dengan kualitas dari produk nilam Aceh.
"Aromanya sangat harum, lembut, unik dan bertahan sangat lama," ujar Richelle, salah satu warga Australia yang mencoba parfum Neelam Aroma Citna.
Pengunjung lainnya Yasmin, juga dari Australia, terkagum dengan Body Serum Neelam Aroma Moringga.
"Banyak body serum yang saya coba meninggalkan bekas minyak di kulit. Tapi produk ini sangat berbeda. Terasa begitu lembut dan meresap sempurna pada kulit," kata Yasmin.
Beberapa pengunjung juga menyampaikan minat seriusnya untuk kerja sama marketing di Australia. Airin, asal Jakarta yang menetap di Perth Western Australia menyampaikan minatnya untuk memasarkan produk nilam di kota-kota Australia.
"Saya sudah mencoba langsung beberapa produk nilam dari ARC ini. Sangat mengagumkan. Memiliki karakteristik unik yang diperlukan oleh pasar global. Saya ingin bekerjasama dengan ARC agar bisa memasarkan produk-produk nilam di Indonesia," tegas Airin.
Senada, Qissa dari perusahaan IT Medblock menyampaikan parfum dan body serum Neelam bertahan sangat lama dengan aroma yang sangat disukainya.
"Dari tadi saya gunakan, harumnya tidak hilang-hilang. Saya mau belajar buat parfum nilam. Dan menjualnya ke market," ujar Qissa.
Kepala ARC USK Syaifullah Muhammad yang hadir langsung ke Perth mewakili ARC USK, menyampaikan rasa harunya.
Dia mengungkapkan 10 tahun perjuangan membangkitkan kembali nilam Aceh, kini satu per satu cita-citanya terwujudkan. Berbagai inovasi hulu-hilir nilam Aceh telah memperlihatkan hasil yang menggembirakan.
"Dulu kita bercita-cita produksi nilam Aceh meningkat. Dengan kerja keras, saat ini sudah terwujud. Dari kontribusi market share nasional 10%, saat ini sudah meningkat menjadi sekitar 30%-35%," ujar Syaifullah.
"Kita ingin kualitas nilam Aceh setara yang diolah oleh Perancis dan Amerika, sekarang pun sudah terwujud. Aceh mampu membuat minyak nilam dengan kandungan Patchouli Alkohol (PA) di atas 60%," lanjutnya.
Dia mengatakan, dulu Aceh bermimpi memiliki produk turunan nilam yang inovatif, memiliki online store, off line shop, distributor, reseller, white label produk, maklon, kerjasama dengan royalty, dan lainnnya, semua sudah terwujud.
"Kini saatnya kita bergerak ke tangga selanjutnya. Scalling up pada market nasional dan internasional. Semoga upaya ini memberi manfaat untuk pengembangan ekonomi petani nilam di Aceh dan Indonesia," tutup Syaifullah.
Secara terpisah, Rektor USK Prof Marwan, menyampaikan apresiasi atas upaya ARC USK melakukan internasionalisasi nilam dan produk turunannya.
Marwan menyebutkan hilirisasi komoditas unggulan Indonesia merupakan salah satu program prioritas pemerintah yang perlu didukung penuh.
"Hilirisasi akan memberikan nilam tambah ekonomi bagi masyarakat. Sekaligus meningkatkan keunggulan kompetitif produk dalam negeri kita," kata Marwan.
Melalui riset, lanjut Rektor, USK akan terus meningkatkan hilirisasi berbasis penelitian dan inovasi, sehingga menghasilkan produk yang berkualitas dan mampu menembus serta berkompetisi di pasar internasional.
Pusat Unggulan IPTEK
ARC USK merupakan pusat unggulan iptek nilam yang telah memiliki reputasi nasional dan internasional. Berbagai penghargaan kelas dunia telah diraih seperti Innovation Awards dari Curtin University Australia pada 2018, Innovation Awards dari Australia Indonesia Association pada 2022, Innovation Awards dari Kedutaan Australia Jakarta, 2022, penghargaan dari ILO-SECO Swiss, 2024 dan Global Innovation Awards 2024.
Selain itu juga banyak penghargaan di tingkat nasional seperti Indonesia Innovator Lecture (IIL) Awards 2024 dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Innovation Awards dari Badan Pembinaan Idiologi Pancasila (BPIP) dan lain-lain. Kehadiran ARC ke Perth Western Australia disponsori oleh Promise to Impact Il Project dari International Labor Organization (ILO).[]
Komentar