Aceh Jadi Wilayah Ketiga di Indonesia Dirikan “Markas Digital Startup”

Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria. (Foto: Sinar Pagi Baru)
Penulis:

JAKARTA, READERS – Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria mengatakan Provinsi Aceh merupakan wilayah ketiga di Indonesia yang memiliki pusat kreatif digital bernama "Markas Digital Startup".

Sebagai bagian dari program “Gerakan 1000 Startup”, Nezar mengatakan keberadaan lembaga ini patut mendapat pengakuan dan menunjukkan bahwa komitmen terhadap pengembangan startup di Indonesia sangat luas. 

"Saya selaku putra asli Aceh mengucapkan terima kasih kepada Gerakan 1000 Startup yang telah membuka Markas Aceh, Jadi ini serius (Markas Aceh) kota ketiga setelah Jakarta dan Surabaya kita akan membuka di sini," kata Nezar dalam keterangan resmi yang diterima, Senin (1/4).

Menurut Nezar, hadirnya Markas Startup Digital di Aceh juga mendapat dukungan langsung dari pemerintah daerah, yakni Pemprov Aceh. 

Lebih lanjut Nezar menyampaikan bahwa ekosistem startup di Aceh memang mulai berkembang dan menggali potensi kesejahteraan daerah. Beberapa diantaranya menampilkan inovasi dari bidang pertanian dan perikanan. 

Dengan latar belakang tersebut, menurutnya, keberadaan Markas Startup Digital dapat membantu meningkatkan kapasitas para startup tersebut sebagai sumber informasi, edukasi, dan ide inovasi lainnya.

Selain itu, generasi muda khususnya Millennial dan Gen Z juga bisa merasakan manfaat dari program gerakan 1.000 Startup Digital yang diadakan di Markas tersebut, sehingga diharapkan kedepannya akan semakin banyak startup baru yang didirikan dari Aceh.

Selanjutnya, dalam program ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika akan menghadirkan pembicara dan mentor dari sektor startup untuk berbagi ilmu dan keterampilan kepada generasi muda. 

"Kami berharap generasi muda Aceh, khususnya di Banda Aceh, dapat merasakan manfaatnya di masa depan. Kehadiran Markas ini akan menjadi katalisator semangat para pelaku startup Aceh agar semakin mewarnai dinamika startup nasional hingga global. Jadi kami harapkan akan banyak bermunculan startup-startup baru," ujarnya.

Keberadaan Markas Startup Digital merupakan salah satu langkah Kementerian Komunikasi dan Informatika menuju terciptanya talenta-talenta digital, khususnya pengembangan usaha menjadi startup atau perusahaan rintisan digital. 

Markas Startup Digital akan menawarkan kursus dan pelatihan bagi para pengelola startup, serta membuka peluang bagi generasi muda untuk menerima beasiswa. 

Salah satu beasiswa yang ditawarkan adalah melalui program Digital Talent Scholarship (DTS) yang bertujuan untuk membantu para talenta digital memperdalam ilmunya dan berbagi pengalamannya di forum akademik.

"DTS memiliki program jangka panjang dan jangka pendek, dan selain kursus singkat, bahkan juga bisa mendapatkan gelar master selain yang short course. Oleh karena itu, ada banyak pilihan, misalnya digital marketing, artificial intelligence, data scientist, blockchains dan cloud computing semua bisa bergabung dengan DTS,” kata Nezar.

Sumber: Antara News