Aceh Memasuki Gelombang Kedua Penyebaran Covid-19

Waktu Baca 4 Menit

Aceh Memasuki Gelombang Kedua Penyebaran Covid-19
Ketua IDI Aceh, Safrizal Rahman, mengikuti penyuntikan vaksin sinovac di RSUD Zainoel Abidin, Banda Aceh. Foto: readers.ID

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) wilayah Aceh, Safizal Rahman mengatakan, kembali meningkatnya kasus pasien postif Covid-19 dalam beberapa hari ini merupakan gerbang awal bahwa virus Corona di Aceh sedang memasuki fase kedua.

Hal itu menurutnya bukanlah suatu kejadian yang mengejutkan, karena melihat masyarakat Aceh selama ini mulai abai akan penerapan protokol kesehatan. Bahkan, aktivitas warga nyaris kambali normal seperti sebelum Covid-19 masuk ke Aceh.

"Saya pikir kita memasuki gelombang kedua, dan kejenuhan yang sudah kita rasakan selama setahun itu tidak boleh terjadi (tidak boleh jenuh)," kata Safrizal di Banda Aceh, Jumat (30/4/2021).

Safrizal menuturkan, untuk melawan lonjakan virus ini tentunya masyarakat harus tetap menerapkan protokol kesehatan dan bersedia untuk melakukan vaksinasi.

"Kita harus melawan Covid ini dengan protokol kesehatan, dengan vaksin. Okelah kalau vaksin kita masih rendah tapi protokol kesehatan harus diketatkan," ujarnya.

Safrizal mengatakan, seharusnya Aceh bisa berkaca dari kasus pandemi yang menyerang Spanyol sekitar satu abad lalu. Di mana setelah kasus mulai mereda (belum berakhir), tiba-tiba kembali terjadi lonjakan yang kedua.

Di Banda Aceh sendiri, kata Safrizal, salah satu penyebab kembalinya terjadi lonjakan kasus Covid-19 ialah disebabkan aktivitas masyarakat saat berburu takjil berbuka puasa. Banyak yang tidak menggunakan masker dan melakukan kerumunan.

"Kalau kita jalan setiap hari di Kota Banda Aceh, di sore hari betapa banyak orang yang beli bukaan, yang menjual bukaan mereka tidak memakai masker, ini kan semua menjadi media penularan daripada Covid," kata Safrizal.

Rendahnya Vaksinasi

Terkait rendahnya angka vaksinasi di Aceh, Safrizal meminta masyarakat agar tidak memperdebatkan hal-hal yang tidak perlu tentang vaksin, karena jelas seluruh dunia saat ini melakukan vaksinasi, tidak hanya di Aceh dan Indonesia saja.

"Karena memang salah satu upaya menyelesaikan pandemi ini adalah dilakukan vaksinasi. Walaupun berarti sudah divaksin aman, tidak. Selain vaksinasi ada protokol kesehatan, 5 M sekarang sudah, itu yang perlu dilakukan," tuturnya.

Lebih lanjut, kata dia, untuk mencegah melonjaknya kembali kasus positif Covid-19 ini, perlu upaya bersama yang harus dibangun, tidak hanya sosialisasi dilakukan oleh pemerintah dan media saja, melainkan juga dilakukan oleh masyarakat.

Ia menambahkan, selama ini upaya dari Pemerintah Aceh sudah cukup baik dalam melakukan sosialisai Covid-19, mulai dari mengeluarkan edaran dilarang membuat keramaian hingga memberikan sanksi bagi yang melanggar.

"Itu merupakan suatu langkah yang baik saya pikir. Tinggal lakukanlah kemudian sosialisasi serta juga dilakukan upaya-upaya pencegahan hal tersebut dengan melakukan pengawasan razia dan sebagainya," pungkasnya.

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...