Adu Taktik Aceh-Papua Rebut Emas Sepakbola di PON XX
Partai puncak pertandingan final sepakbola putra antara tuan rumah vs Aceh akan berlangsung Kamis (14/10/2021) pukul 19:00 WIT. Kedua tim berambisi merebut medali emas di Pekan Olahraga Nasional XX (PON XX) di Papua.
Pertandingan yang berlangsung di digelar Stadion Mandala, Jayapura malam nanti, kedua pelatih bakal adu taktik untuk meraih prestasi puncak tim sepakbola putra. Semakin menarik, kedua tim ini memiliki daya serang yang mumpuni, terlebih diasuh oleh pelatih berkualitas di Indonesia.
Seorang instruktur pelatih Indonesia, Emral Abus mengaku persaingan antartim dalam memperebutkan medali emas PON Papua 2021 cukup kompetitif.
Dia menilai persaingan antartim di PON XX Papua 2021 sangat bagus dibandingkan edisi-edisi PON sebelumnya. Kehadiran pelatih-pelatih sarat pengalaman yang terjun di PON XX Papua menjadi salah satu alasan.
Menurut Emral Abus, kehadiran seperti Fakhri Husani pelatih tim sepakbola Aceh dan Eduard Ivakdalam dari Papua mampu memberikan warna pada persaingan PON tahun ini.
Mereka berhasil membawa tim masing-masing bersaing melangkah jauh hingga ke babak semifinal.
Secara teknis, kehadiran pelatih-pelatih tersebut mampu membuat tim yang rata-rata diisi oleh pemain muda bermain bagus, baik dari segi organisasi permainan maupun filosofi.
“Secara permainan, organisasi permainan, dan filosofi bermain yang mereka pakai, semua sudah bagus. Ini calon pemain sudah tampak karena dari tim pelatih kita sudah bagus-bagus,” tutur Emral Abus yang kini berusia 62 tahun dikutip dari Kompas.com.
Emral Abus mengambil contoh tim sepak bola Aceh. Di bawah arahan Fakhri Husaini, Aceh tampil cukup mengesankan hingga mampu menembus babak semifinal dan masuk final menyingkirkan tim-tim unggulan lain seperti Jawa Barat dan Sumatera Utara.
Dia menilai keberadaan Fakhri Husaini di Aceh perlu mendapat apresiasi yang luar biasa. Sebab, jarang sekali ada pelatih kenyang pengalaman yang mau menangani tim di ajang PON yang diperuntukkan bagi pemain amatir.
Fakhri Husaini bukanlah pelatih sembarangan. Ia memiliki rekam jejak membawa timnas Indonesia U16 menjadi juara Piala AFF U-16 pada 2018 lalu.
Emral Abus berharap apa yang dilakukan oleh sejumlah pelatih di PON XX Papua 2021 dapat menjadi inspirasi bagi peracik taktik lain untuk mau terjun ke bawah memoles bibit-bibit muda.
Sehingga, dari ajang PON akan terus lahir pemain-pemain muda potensial seperti Boaz Solossa, Bayu Gatra, Lerby Eliandri, Andik Vermansah dan beberapa nama pemain profesional lain.
“Apalagi kita juga respek terhadap pelatih seperti Fakhri (Husaini) yang sebelumnya melatih di timnas mau melatih di PON,” ungkapnya.
Papua punya ambisi untuk kembali meraih medali emas PON setelah pada gelaran sebelumnya hanya bisa menyabet medali perunggu di Jawa Barat pada 2016 lalu.
Selain itu, Papua juga punya peluang mengawinkan medali emas cabang sepakbola setelah tim putri mereka berhasil mengamankan medali emas pada beberapa waktu lalu.
Tim sepakbola putri Papua berhasil mengamankan medali emas PON setelah mengalahkan Jawa Barat 1-0 di partai final pada Senin (11/10/2021) lalu.
Selain itu, tim sepakbola putri Papua juga berhasil mencatatkan diri sebagai juara pertama cabang olahraga sepakbola putri dalam sejarah PON karena baru pertama kali diadakan pada edisi ini.
Tentu keberhasilan dari tim putri ini akan menjadi motivasi tambahan untuk tim putra sepakbola Papua untuk bisa mengawinkan medali emas PON dalam edisi kali ini.
Di sisi lain, Aceh mempunyai motivasi untuk mengalahkan Papua berlandaskan dendam baru dan lama yang juga sudah terjadi hampir dua dekade lalu.
Aceh sekali bertemu dengan Papua di gelaran PON Papua cabang olahraga sepak bola putra pada babak 6 besar Grup D dan kalah tipis dengan skor 0-1.
Bermain disiplin dan rapat menjaga pertahan, Aceh pada akhirnya harus mengakui keunggulan Papua setelah gelandang serang tim tuan rumah Samuel Gideon Balinsa berhasil mencetak gol.
Selain pertandingan ini, Aceh juga punya motivasi untuk membalaskan dendam generasi sebelumnya, tepatnya pada gelaran PON 1993.
Pada saat itu, tim sepak bola putra Aceh dan Papua berhasil melaju ke partai final namun pada akhirnya tim asal Bumi Cenderawasih berhasil menang dengan skor 6-3.
Patut ditunggu bagaimana permainan dari kedua tim di partai final PON Papua cabang olahraga sepak bola putra dan tim mana yang berhasil mewujudkan ambisi mereka.
Pada pertandingan sebelumnya, Papua berhasil melanjutkan tren kemenangan mereka dengan mengalahkan Kalimantan Timur di semifinal PON Papua dengan skor 5-1 di Stadion Mandala, Jayapura, Selasa (12/10/2021).
Sebelumnya di babak 6 besar, Papua berhasil mengatasi semua lawannya di Grup D dengan mengalahkan Aceh 1-0 dan Sumatera Utara 2-0.
Papua datang ke Grup E babak 6 besar cabang sepak bola putra usai menjadi juara Grup A pada babak penyisihan PON Papua cabang olahraga sepak bola putra.
Di Grup A, Papua berhasil melibas Jawa Barat 5-1, lalu berhasil mengalahkan Maluku Utara 3-1 dan menghantam Nusa Tenggara Timur dengan skor 4-0.
Di sisi lain, Aceh berhasil melaju ke final PON Papua cabang olahraga sepak bola putra setelah secara mengejutkan berhasil memenangkan partai semifinal menghadapi Jawa Timur dengan skor 2-1.
Aceh berhasil lolos ke semifinal dari Grup D usai dikalahkan Papua dengan skor tipis 0-1 dan berhasil menang 2-1 atas Sumatera Utara.
Di fase penyisihan Grup C, Aceh tercatat bisa keluar sebagai juara grup usai meraih satu kemenangan dan satu kekalahan namun memiliki produktivitas gol yang baik.
Di Grup C, Aceh tercatat harus menelan kekalahan 1-2 melawan Sulawesi Utara dan berhasil menang secara dramatis 3-2 atas Kalimantan Timur.
Pertemuan Papua vs Aceh ini merupakan partai ulangan Grup D babak 6 besar sepakbola putra PON Papua di mana tuan rumah berhasil mengalahkan tim tanah Rencong dengan skor tipis 1-0.
Adu strategi bakal semakin menarik malam nanti pertain final sepakbola putra di PON XX di Papua. Kedua tim berkeinginan mempersembahkan yang terbaik untuk daerahnya masing-masing. Terlebih tim sepakbola Papua bakal bermain di depan pedukungnya sendiri.
Begitu juga tim sepakbola Aceh, kendati menghadapi tuan rumah, Fakhri Husaini mengaku tetap bertekat membawa pulang medali emas ke daerah kelahirannya.
Fakhri menegaskan bahwa timnya menatap laga final dengan motivasi yang serupa dengan tuan rumah, yakni ingin membawa pulang medali emas.
Menurutnya, Papua salah satu favorit di cabang olahraga sepakbola, bukan hanya karena punya pemain berkualitas tapi karena memiliki pelatih yang hebat juga, ditambah lagi dukungan penonton yang luar biasa.
“Tapi buat kami itu semua tidak masalah. Ini final, partai puncak. Kami sama seperti Papua. Aceh juga ingin membawa pulang medali emas,” ungkap Fakhri.
Terlebih motivasi besar tim sepakbola Aceh final PON Papua ini menjadi ulangan dari partai puncak PON 1993 Jakarta, yang kala itu dimenangi oleh Papua (saat itu bernama Irian Jaya) dengan skor 6-3 atas Aceh.[Antara]
Berita Terkait: