Akan Ada Badai Matahari di 2025, Peneliti Amerika Sebut akan Terjadi Kiamat Internet 

Author

Waktu Baca 6 Menit

Akan Ada Badai Matahari di 2025, Peneliti Amerika Sebut akan Terjadi Kiamat Internet 
Ilustrasi Kiamat Internert akibat badai matahari. (Foto: Kolaborasi/Readers.id)

BANDA ACEH, READERS  - Baru-baru ini, pembicaraan soal kiamat internet terus menjadi pembahasan yang serius sejak peneliti Amerika Serikat mengingatkan kewaspadaan terhadap dampak badai matahari yang mampu mengganggu jaringan internet. Senin (17/7/2023).

Dilansir dari Kompas, penelitian itu disampaikan dalam sebuah rilis berjudul Solar "Solar Superstorms: Planning for an Internet Apocalypse" yang disusun oleh Sangeetha Abdu Jyothi, asisten profesor di University of California, Irvine.

Badai matahari tersebut akan mampu mengganggu jaringan internet yang ada di bumi. Bahkan, badai ini diprediksi akan dapat mematikan internet dalam skala besar sehingga membuat internet dapat saja padam berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan.

Dari itu pihaknya mengingatkan untuk serius terhadap dampak yang akan terjadi lantaran akan mempengaruhi banyak sektor termasuk faktor ekonomi.

Kiamat Internet

Namun sebelum mengupas soal apa yang diteliti, READERS.ID akan memberikan informasi terkait apa itu kiamat internet. Melansir dari Suara.com, penelitian yang dilakukan oleh Sangeetha Abdu Jyothi ini mengatakan bahwa kiamat internet ini akan terjadi akibat masih belum siap menghadapi badai matahari dalam skala besar. Dari itu jika infrastruktur internet terganggu, besar kemungkinan akan terjadinya pemadaman jaringan internet dalam skala besar.

Ia juga mengungkapkan bahwa dalam proses perbaikannya dapat memakawan waktu yang cukup lama, seperti yang telah disebutkan di atas. Dalam penelitian ini dipaparkan bahwa penyebab terjadinya kiamat internet ini akibat badai matahari dipastikan karena adanya solar wind. Solar wind berasal dari matahari yang sering mengirim partikel bermuatan magnet ke bumi. Magnet atau solar wind ini akan hadir dalam kecepatan dan jumlah tertentu.

Solar wind menyembur keluar dari lapisan matahari yang bernama korona dalam jumlah besar, mengikuti semburan matahari dan letusan lainnya. Solar wind merupakan partikel mengandung plasma dan terdiri atas campuran proton dan elektron (partikel magnet) ditambah beberapa elemen yang lebih berat. 

Partikel magnet yang dikirim dalam jumlah dan kecepatan wajar dapat ditepis oleh lapisan terluar bumi. Akan tetapi, dalam kurun waktu tertentu, solar wind bisa menjadi badai matahari yang besar.

Akibat fenomena ini kemudian dapat menyebabkan gangguan geomanetik di Bumi dan dapat berimbas pada infrastruktur jaringan internet. Disebutkan bahwa kabel bawah laut akan menjadi infrastruktur yang paling terdampak bila badai matahari ekstrem ini terjadi.

Inilah yang disebut dengan akan terjadinya "kiamat internet" karena disebabkan badai matahari dan menimpa jaringan infrastruktur kabel internet yang menghubungkan antar negara dan benua. Nah, infrastruktur kabel internet bawah laut itu dilengkapi dengan repeater, dengan jarak sekitar 30 sampai 90 mil (50 hingga 150 kilometer).

Repeater rentan pada arus geomagnetik yang akan terjadi selama badai matahari ekstrem. Bila ada satu repeater kabel bawah laut terganggu, sudah pasti itu akan mempengaruhi lalu lintas koneksi internet.

Meski demikian, koneksi internet lokal dan regional cenderung beresiko rendah terganggu karena biasanya koneksi internetnya ditransmisikan melalui kabel serat optik yang tidak terpengaruh oleh arus yang diinduksi secara geomagnetik.

Sejumlah Negara Terkena Kiamat Internet

Berdasarkan data penelitian yang sama ada beberapa negara yang rentan terdampak fenomena kiamat internet ini merupakan negara dengan garis lintang tinggi yakni 66,5° - 90° LS/LU atau dekat dengan wilayah kutub, seperti Amerika Serikat dan Inggris. Sementara bagi negara-negara dengan garis lintang lebih rendah tidak terdampak begitu serius. 

Berdampak Pada Ekonomi

Dengan fenomena di atas, kiamat internet juga berpengaruh terhadap roda perkenomian yang tentunya terjadi di berbagai negara khususnya aktivitas ekonomi yang berlangsung menggunakan internet.

Disebutkan bahwa jika kiamat internet ini terjadi, gutaan orang bisa kehilangan mata pencarian selama koneksi internet terputus. Dampak kiamat internet pada ekonomi di Amerika Serikat saja dalam sehari diperkirakan lebih dari 7 miliar dollar AS. Nilai itu menyentuh Rp 99,720 triliun. Dari itu, para ilmuwan menyarankan agar operator jaringan internet mulai menganggap serius ancaman cuaca matahari ekstrem ini.

Kiamat Internet yang Pernah Terjadi

Berdasarkan catatan sejarah, badai matahari ekstrem pernah terjadi pada 1859 dan 1921. Bada pada 1859 ini mengakibatkan kabel telegraf terbakar dan aurora yang biasanya terlihat hanya di kutub bisa terlihat di dekat Kolombia.

Kemudian badai pada 1989 terjadi dalam skala lebih kecil namun dapat membuat seluruh provinsi Quebec di Kanada padam selama sembilan jam. Demikian uraian tentang apa itu kiamat internet yang sedang jadi pembahasan di dunia maya.

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...