Bea Cukai: Ekspor Sawit untuk Dunia Turut Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Aceh

BANDA ACEH, READERS – Ekspor Sawit mentah atau CPO menjadi salah satu meningkatnya pertumbuhan ekonomi Aceh yang selama ini terus di dorong melalui ekspor minyak sawit tersebut dari Aceh. Jumat (7/4/2023).
Dengan adanya ekspor tersebut, turut menjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi. Hal itu disampaikan Kepala Kantor Wilayah DJBC Provinsi Aceh Safuadi pada Kamis (6/4/2023) kemarin.
"Kami terus berupaya meningkatkan penerimaan negara dari sektor bea cukai. Di antaranya mendorong ekspor minyak sawit mentah atau CPO dari Aceh. Peningkatan ekspor ini juga turut meningkatkan pertumbuhan ekonomi," kata Safuadi.
Lebih lanjut disampaikan bahwa Bea Cukai melakukan berbagai upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi seperti memberi fasilitas atau kemudahan kepada pelaku usaha di Aceh.
Kemudahan tersebut berupa fasilitas kepabeanan, pusat logistik berikat dan kawasan berikat, kawasan ekonomi khusus, kawasan tempat penimbunan sementara, kawasan pabean, serta fasilitas pembebasan Bea Masuk.
"Selain memberikan kemudahan, kami juga mendukung dan menyukseskan program-program rencana jangka panjang untuk peningkatan perekonomian Aceh," kata Safuadi.
Hal ini disampaikan Fuadi seiring Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) Provinsi Aceh mendata bahwa penerimaan negara dari Bea Keluar pada triwulan I tahun 2023 atau Januari hingga Maret 2023, mencapai Rp13,4 miliar atau 26,62 persen dari target Rp50,4 miliar.
Fuadi mengatakan jika penerimaan Bea Keluar tersebut didapat dari ekspor minyak sawit mentah atau CPO serta produk sampingan minyak kelapa sawit lainnya seperti palm acid oil (PAO)
Bea Keluar tersebut merupakan penerimaan dari ekspor CPO dan PAO melalui Pelabuhan Calang di Kabupaten Aceh Jaya dan Pelabuhan Krueng Geukueh di Kabupaten Aceh Utara.
Sedangkan negara tujuan ekspor produk turunan kelapa sawit dari Aceh di antaranya India, Jepang, Hong Kong, dan Singapura. Selain CPO, juga ada PAO serta cangkang kelapa sawit.
Safuadi mengatakan, pihaknya optimistis penerimaan Bea Keluar pada 2023 memenuhi target Rp50,4 miliar. Apalagi kebutuhan sawit dunia terus meningkat.
Komentar