Bom Bunuh Diri di Pakistan Tewaskan Ratusan Jemaah Termasuk Polisi

Author

Waktu Baca 5 Menit

Bom Bunuh Diri di Pakistan Tewaskan Ratusan Jemaah Termasuk Polisi

PAKISTAN, READERS - Bom bunuh diri meledak dan setidaknya menewaskan sebanyak 100 orang jemaah baik di dalam maupun diluar masjid di Provinsi Peshawar, Pakistan, Senin (30/1/2023) lalu.

Untuk diketahui bahwa masjid tersebut berada di dalam kompleks kantor polisi yang dijaga ketat. Sebelum kejadian, terdapat ratusan polisi yang berada di dalam maupun diluar masjid tersebut.

Kini, polisi sedang menyelidiki dan mendalami peristiwa bom bunuh diri ini dan dapat masuk ke komplek polisi tersebut.

Akibat peristiwa itu, Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif, dan para pemimpin negara lainnya mengecam serangan tersebut.

"Para teroris ingin menciptakan ketakutan dengan menyasar mereka yang bertugas membela Pakistan," kata Sharif.

Menurut penegasan penegasan salah seorang komandan Taliban mengklaim bertanggung jawab.

Pada hari Selasa (31/1/2023), sejumlah regu penyelamat masih berupaya untuk mengevakuasi jemaah dari puing-puing masjid.

"Operasi penyelamatan berlangsung selama lebih dari 18 jam," kata Mohammad Bilal Faizi salah seorang juru bicara.

Jenazah, sambungnya, 20 orang lagi sudah ditemukan dan dikhawatirkan beberapa orang mungkin masih berada di bawah puing-puing.

Peristiwa tersebut juga membuat menyaksikan ambulans keluar-masuk kompleks setiap beberapa menit.
Seorang juru bicara rumah sakit mengonfirmasi bahwa lebih dari 100 orang sedang dirawat karena luka-luka.
Sementara itu, pemakaman telah dilakukan untuk lebih dari 20 petugas polisi. Peti jenazah mereka diselimuti dengan bendera Pakistan.

Sekitar 400 aparat polisi berada di dalam dan sekitar masjid itu saat serangan bom, kata Kepala Polisi Peshawar, Muhammad Ijaz Khan, kepada media lokal.

Masjid ini berada di salah satu kawasan dengan pengamanan paling ketat di Peshawar, yang meliputi markas polisi serta biro intelijen dan kontra-terorisme.

Sharif mengatakan mereka yang berada di balik serangan ini "tidak ada hubungannya dengan Islam".
Ia menambahkan bahwa "Seluruh bangsa berdiri bersatu melawan ancaman terorisme."

Taliban Pakistan - kelompok yang terpisah dari pemerintahan Taliban Afghanistan - mengakhiri gencatan senjata pada bulan November, dan sejak saat itu kekerasan telah meningkat di negara tersebut.

Pada Desember 2022 lalu, kelompok itu menyasar sebuah kantor polisi di barat laut negara itu yang menyebabkan kematian 33 orang.

Sejumlah orang dilumuri krim luka bakar, kulit mereka merah karena luka bakar akibat ledakan. Lainnya mengalami patah tulang karena terkena puing-puing yang runtuh.

Seorang pria mengatakan dia masih tidak bisa mendengar karena suara ledakan itu.

Seorang pria lain mengatakan dia telah diselamatkan setelah terjebak di bawah puing-puing selama hampir satu jam.
PM Sharif melakukan perjalanan ke Peshawar dalam kunjungan darurat, tempat ia akan diberi pengarahan oleh pemerintah setempat dan mengunjungi para korban yang terluka oleh ledakan itu.

Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, mengutuk serangan itu. Juru bicaranya mengatakan: "Sangat menjijikkan serangan semacam ini bisa terjadi di tempat ibadah."

Serangan terhadap masjid ini terjadi pada awal pekan penting bagi Pakistan.

Pada Senin (30/01), Pemimpin Uni Emirat Arab, Muhammad bin Zayid Al Nahyan, dijadwalkan mengunjungi Islamabad - meskipun perjalanan dibatalkan pada menit terakhir karena cuaca buruk.

Pada Selasa (31/01), delegasi Dana Moneter Internasional (IMF) hendak mengunjungi Pakistan sebagai bagian dari proses membuka dana talangan untuk mencegah negara itu bangkrut.

Maret lalu, Peshawar menjadi sasaran pengeboman lain, yang menewaskan puluhan orang di sebuah masjid Muslim Syiah di negara berpenduduk mayoritas Muslim Sunni itu.

Di ibu kota Islamabad, polisi mengumumkan siaga level tinggi dan mengatakan pengamanan di semua titik masuk dan keluar kota telah diperketat.

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...