Budayawan Ainun Nadjib : Presiden Saat Ini Belum Tepat untuk Indonesia

"Aku ingin besok pagi, sebelum dan sesudah 2024 kita akan mengalami revolusi besar dari dalam diri kita. Bukan revolusi untuk menjatuhkan presiden dan penguasa," kata Cak Nun.

Author

Waktu Baca 3 Menit

Budayawan Ainun Nadjib : Presiden Saat Ini Belum Tepat untuk IndonesiaCNN Indonesia
Cak Nun menilai Indonesia saat ini belum mampu melampaui negara adikuasa semacam Amerika dan Rusia lantaran pemerintah RI dipimpin presiden yang belum tepat. Foto: CNN Indonesia/Damar Sinuko

JAKARTA, READERS – Budayawan Muhammad Ainun Nadjib menilai, presiden Indonesia saat ini belum tepat sehingga tak bisa melampaui negara-negara yang dianggap adikuasa, seperti Amerika dan Rusia.

Menurut Cak Nun Indonesia ini, dia meyakini Indonesia bisa saja melampaui negara-negara itu berdasarkan peradaban di Indonesia negara terbangun dengan skala 18 generasi.

Hal itu Cak Nun sampaikan dihadapan dua elite PDIP, Hasto Kristiyanto dan Puan Maharani, pada saat mengisi ceramah 'Sinau bersama Cak Nun' di Masjid At-Taufiq, di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan pada Minggu (10/4) malam. 

"Wahai Amerika, wahai Rusia, wahai semua negara yang merasa kuat dan adikuasa. Jangan pikir kalian benar benar berkuasa karena kami adalah bangsa dengan peradaban dengan skala waktu 18 generasi," kata dia.

"Sehingga ilmu kita, manajemen kita akan jauh melebihi kalian semua. Cuma sekarang belum tepat saja presidennya. Jangan marah," imbuhnya, seperti dilansir dari CNN Indonesia, Senin (11/4/2022).

Pernyataan Cak Nun itu lantas mendapat riuh tepuk tangan dari peserta ceramah dan diikuti oleh Hasto. Sementara itu, Puan hanya melirik ke Cak Nun.

Cak Nun menyebut juga tidak mengatakan bahwa presidennya (saat ini) salah, akan tetapi masih belum tepat. 

"Jangan marah. Saya tidak mengatakan salah loh ya. Belum tepat. Loh kalau bahasa Jawa itu ada bener, ada pener, Mbak Puan. Itu sudah bener tapi belum pener," ujar Cak Nun.

Mohon maaf ya, kata Cak Nun, saya bukan mengkritik. Saya itu penasaran dengan kebesaran Indonesia yang tidak bisa kita wujudkan.

Dari itu ia berharap 2024 mendatang akan ada sosok pemimpin yang membawa kesadaran baru yang dapat membawa kelahiran Indonesia kembali.

"Aku ingin besok pagi, sebelum dan sesudah 2024 kita akan mengalami revolusi besar dari dalam diri kita. Bukan revolusi untuk menjatuhkan presiden dan penguasa," kata Cak Nun.

Revolusi yang akan dipimpin oleh presiden, tambahnya, dan para sesepuh lainnya. Mereka yang akan memimpin kesadaran baru, dan kelahiran baru Indonesia

Untuk diketahui, PDI Perjuangan mengundang Cak Nun dalam acara buka puasa dan ngaji bersama pada Minggu (10/4). Cak Nun pun diminta mengisi ceramah di Masjid At-Taufiq, di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

Sumber:CNN Indonesia

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...