Buntut Ricuhnya Demo di DPRA Rabu, 5 September 2022 Lalu
Dalam keterangan rilis yang diterima READERS.ID, pada Jum’at (9/9/2022) dari DEMA UIN Ar-Raniry Banda Aceh, awal ricuhnya aksi tersebut dikatakan karena mahasiswa ditembaki gas air mata oleh polisi.

BANDA ACEH, READERS – Unjuk rasa yang dilakukan Mahasiswa UIN Ar-Raniry Banda Aceh saat melakukan aksi penolakan BBM di DPRA pada Rabu (7/9/2022) lalu berujung ricuh.
Dalam keterangan rilis yang diterima READERS.ID, pada Jum’at (9/9/2022) dari DEMA UIN Ar-Raniry Banda Aceh, awal ricuhnya aksi tersebut dikatakan karena mahasiswa ditembaki gas air mata oleh polisi.
Kedatangan mahasiswa UIN Ar-Raniry yaitu tindak lanjut dalam mengawal penolakan keputusan pemerintah terkait kenaikan harga BBM Bersubsidi pada Senin, 5 September 2022 lalu.
Belum sampai ber orasi didepan DPRA mahasiswa UIN Ar-Raniry langsung dibubarkan paksa oleh petugas. Dalam video yang beredar, terlihat jelas polisi langsung memukul mundur dan menambakkan gas air mata ke arah mahasiswa.
Asaduddin, Selaku Wasekjend DEMA UIN Ar-Raniry mengungkapkan bahwa tindakan represif yang dilakukan oleh kepolisian.
“Kami mengecam tindakan represif aparat kepolisian terhadap mahasiswa yang datang dengan sopan dan santun di depan gedung DPRA,” kata Asadudin.
Kami datang, lanjutnya, dan meminta masuk ke dalam secara sopan tapi kami malah di semprot dengan water canon dan gas air mata serta terdapat pemukulan terhadap kawan kami mahasiswa uin Ar-Raniry, oleh karena itu yang membuat massa terasa tak terkendali, jelasnya.
Lebih lanjut ia mengemukakan, kejadian rusaknya papan bunga di depan Gedung DPR Aceh yang dipicu oleh sikap represif dari pihak kemanan.
“Ada pihak pihak tertentu yang memprovokasi mahasiswa dan merusak beberapa papan bunga,” ujarnya.
Naasnya, lanjut Asaduddin, ada beberapa mahasiswa yang terpancing dan ikut melakukan perusakan terhadap papan bunga, terlihat jelas di beberapa video yang beredar ada papan bunga yang terbakar.
“Sampai saat ini kami masih mencari tahu siapa yang membakar papan bunga tersebut, karena di berbagai video yang beredar api sudah menyala terlebih dahulu. Saat beberapa oknum merusak papan bunga karena terbawa emosi oleh sikap represif dari pihak keamanan dan provokasi dari beberapa oknum yang tak di ketahui,” tegasnya.
Jangan sampai hal ini membuat masyarakat tergiring dan berpikir bahwa ini terjadi murni oleh mahasiswa, “dan kami juga sangat menyayangkan hal-hal seperti ini dapat terjadi,” tegasnya
Sementara itu, READERS.ID belum mendapatkan informasi dari pihak kepolisian mengenai tanggapan kejadian ricuh pada aksi mahasiswa Rabu (7/9/2022) lalu.









Komentar