Organda Lhokseumawe Minta Penyusuaian Tarif Angkutan Darat Akibat Kenaikan Harga BBM

LHOKSEUMAWE, READERS – Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi dan nonsubsidi dipastikan mempengaruhi kelangsungan bisnis transportasi berbasis angkutan darat.

Ketua Organda Lhokseumawe, Hendra mengatakan, sebagai imbas penyesuaian harga BBM, maka tarif angkutan darat naik bervariasi bergantung jenis angkutannya.

“Untuk penetapan tarif baru Antar Kota dalam Provinsi (AKDP), organda sudah mengirim surat resmi ke Dinas Perhubungan Kota Lhokseumawe,” katanya, Jum'at (9/9/2022).

Dalam usulan itu untuk kelas tarif rute Lhokseumawe-Medan batas bawah sebesar Rp170.000 dari tarif sebelumnya Rp140.000-Rp150.000 jenis bus eksekutif. Sedangkan rute lainnya Lhokseumawe ke Kuala Simpang tarif bawah Rp120.000 dan Lhokseumawe-Langsa sebesar Rp100.000.

Sedangkan untuk darat jenis mesin Jumbo, maka dikenakan tarif baru untuk rute Lhokseumawe–Langsa, sebesar Rp80.000, lalu rute Lhokseumawe-Kuala Simpang, Lhokseumawe-Idi sebesar Rp70.000.

Hendra menyebutkan, tarif terakhir ditentukan Organda Provinsi Aceh pada tahun 2016 dengan harga sebesar Rp 340 per kilometer, dan diusulkan kenaikan menjadi Rp 371 per kilometer untuk trayek angkutan antar kota dalam provinsi.

Dia menyebutkan pengusaha angkutan umum terpaksa melakukan penyesuaian tarif baru. “Jika tidak dilakukan penyesuain tarif baru, maka kami tentunya akan mengalami kerugian sangat parah,” katanya.

Dijelaskan, terkait keputusan bersama itu organda menunggu rapat bersama dengan Dinas Perhubungan Kota Lhokseumawe untuk penetapan tarif resmi tersebut.  

“Kita tunggu keputusan bersama. Nanti tarif resminya akan disampaikan oleh pemerintah bersama stakeholder dan Organda,” sebutnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Lhokseumawe, Mulyanto, menyebutkan, segera menjadwalkan rapat bersama dengan Organda dalam waktu dekat. “Segera kita atur rapatnya, agar segera ada kepastian tarif buat konsumen angkutan darat,” pungkasnya.