Cara Pemdes Lhueng Geulumpang Berantas Kemiskinan dengan Dana Desa

Waktu Baca 6 Menit

Cara Pemdes Lhueng Geulumpang Berantas Kemiskinan dengan Dana Desa
Foto IST

Pemerintah Desa (Pemdes) Gampong Lhueng Geulumpang, Kecamatan Kuala Batee, Aceh Barat Daya (Abdya) dana desa tidak hanya dipergunakan untuk pembangunan infrastruktur.

Tetapi perangkat gampong ini berusaha menggunakan dana desa untuk meningkatkan pendapatan warga, melalui pemberdayaan ekonomi bidang peternakan sapi.

Kali ini Pemdes setempat kembali membagikan 150 ekor sapi bagi seluruh warganya. Program pemberdayaan ekonomi ini bukan pertama kali dilakukan, tetapi beberapa kali membagikan sapi untuk dipelihara oleh warga gampong tersebut.

Keuchik Gampong Lhueng Geulumpang, Suherman, mengatakan pembagian ternak sapi bagi seluruh warga gampong sudah masuk tahap keempat. Program itu dilaksanakan atas dasar permintaan dari masyarakat.

“Jumlah keseluruhan sudah lebih 150 ekor terbagi dalam 84 KK,” kata Suherman, Kamis (4/11/2021).

Suherman menuturkan, sebelumnya pada tahap pertama pihaknya juga sudah membagikan satu lembu untuk dua rumah warga, terdiri dari 56 rumah. Kemudian tahap kedua juga sama, tahap ketiga satu lembu untuk satu rumah, dan pada tahap keempat ini dibagi satu lembu untuk dua KK yang terdiri dari 84 KK.

Suherman berharap, dengan adanya program tersebut pihaknya dapat memberantas kemiskinan dan meningkatkan perekonomian masyarakat dan akan terus berlanjut.

“Program ini kita usahakan harus berlanjut,” ujarnya.

Camat Kuala Batee, Khairuman mengatakan pembagian lembu kepada warga ini merupakan program pemberdayaan masyarakat. Dengan begitu, masyarakat tidak bergantung lagi pada program pemerintah.

“Program pembagian lembu bisa berkembang, dan dapat membantu perekonomian masyarakat ke depan,” sebutnya.

Khairuman menjelaskan, pembagian lembu kepada warga sangatlah tepat. Hal itu karena letak geografis desa dan potensi daerahnya sangat mendukung.

“Kalau misalnya daerah kota diberikan lembu akan meresahkan, sebab kawasan pemeliharaan lembu tidak ada, akan masalah baru,” kata dia.

Selain desa Lhueng Geulumpang, kata Khairuman, juga terdapat desa lain yang menyalurkan program tersebut, yaitu, Desa Keude Baroe, Ie Mameh, Lhok Gajah, dan Drien Berembang.

Sementara itu, Tuha Pheut Desa Lhueng Geulumpang, Munir Karo, mengatakan setelah berjalan selama tiga tahun program tersebut terus berkembang. Masyarakat dilihat sangat antusias menerimanya.

“Dulunya ada punya satu, sudah berkembang dua. Bahkan tiga, dari hasil kita bagi,” kata Munir.

Ia menambahkan, kegiatan ini merupakan usulan prioritas masyarakat yang tertuang di dalam APBG gampong dan bersumber dari Dana Desa (DD) tahun 2021.

Pertumbuhan Ekonomi Aceh Turun

Selama dilanda pagebluk Covid-19 telah berdampak serius dari berbagai sektor, terutama pada pertumbuhan ekonomi di Aceh. Bahkan angka kemiskinan dan pengangguran juga semakin naik akibat ada keterbatasan aktivitas warga serta roda perekonomian tidak berjalan mulus.

Pertumbuhan ekonomi pada 2020 pada posisi negatif atau turun sebesar 0,37 persen. Kondisi ini juga berdampak semakin meningkatnya angka kemiskinan di Serambi Makkah naik menjadi 15,33 persen pada Maret 2021.

Berdasarkan data terbuka aceh.bps.go.id, pada Maret 2019 angka kemiskinan di Aceh 15,32 persen dan mengalami penurunan pada 2020 pada angka 14,99 persen.

Tetapi angka positif Covid-19 di Aceh terus meningkat 2021 berpengaruh besar pada pertumbuhan ekonomi di Aceh. Keterbatasan ruang gerak karena penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) telah mengganggu perputaran roda ekonomi.

Banyak dunia usaha, terutama kelas menengah ke bawah harus gulung tikar, karena tidak ada pembeli. Begitu juga pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) ikut terdampak. Seperti warung kopi, cafe dan pasar sepi pembeli, sehingga mengakibatkan harus tutup usaha.

Dampaknya angka kemiskinan ikut meningkat sebanyak 0,34 persen menjadi 15,33 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Begitu juga angka persentase penangguran meningkat sebesar 0,39 persen.

Kendati pemerintah telah berupaya memberikan berbagai stimulus, seperti subsidi untuk pelaku UMKM, bantuan sosial, baik tunai maupun berbentuk sembako. Tetapi pagebluk yang berlangsung 2 tahun lebih berdampak serius terhadap pertumbuhan ekonomi.[acl]

Baca Juga:

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...