Dilarang Mudik, IDI Aceh: Harga Nyawa Tak Sebanding dengan Apapun

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Aceh, Safrizal Rahman, mengatakan larangan mudik merupakan kebijakan yang tepat untuk menghindari lonjakan kasus Covid-19 seperti yang terjadi di beberapa negara tetangga saat ini.
"Untuk menghindari ledakan kasus gelombang kedua Covid-19 seperti yang terjadi di India, Thailand, Filipina atau beberapa daerah di dalam negeri seperti Medan dan Padang, salah satunya adalah dengan mengurangi pergerakan manusia," kata Safrizal saat dihubungi readers.ID, Sabtu (8/5/2021).
Safrizal tak menampik adanya pihak yang dirugikan dengan keluarnya larangan mudik ini. Meski demikian, menurutnya harga nyawa tak sebanding dengan apapun.
"Jelas akan ada yang dirugikan. Tapi tentu harga nyawa tak sebanding dengan apapun," ungkap Safrizal.
Lebih lanjut Safrizal menuturkan, persentase peningkatan kasus di Aceh tinggi bahkan tertinggi di Indonesia. Karena itu, harus menjadi kekhawatiran bersama dalam menanggulangi risiko penularan Covid-19.
"Ini merupakan peringatan dini bagi Aceh yang harus diwaspadai ke depan," pungkasnya.
Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 per Sabtu (8/5/2021), kasus positif corona di Aceh bertambah 100 orang, dalam perawatan bertambah 91 orang dan meninggal dunia bertambah 4 orang.
Komentar