Foto Feature: Meugang, Tradisi Menyambut Puasa di Aceh

Sejak pagi ratusan ibu-ibu sudah mengantri di depan pasar daging sapi dadakan di kawasan pasar Keutapang Aceh Besar. Tawar menawar antara pedangang dan pembeli terlihat alot karena harga daging sapi mendadak naik meroket.
“Ini sudah menjadi trend yang terjadi saat perayaan “meugang” di Aceh. Harga daging sapi naik hingga dua kali lipat dibanding hari-hari biasa” kata Fatimah Hanum, warga desa Garot Aceh Besar

Seperti masyarakat muslim dibagian lain Indonesia, masyarakat Aceh memiliki kebiasaan dan tradisi yang disebut dengan tradisi “meugang”.
Tradisi Meugang merupakan kebiasaan masyarakat Aceh untuk menyambut dan mengakhiri bulan Ramadhan dengan mengkonsumsi daging sapi secara bersama-sama dengan semua anggota keluarga.
Tradisi ini juga menjadi moment berkumpul bagi semua anggota keluarga yang akan datang dari berbagai kota maupun dari perantauan.
Biasanya tradisi meugang dilaksanakan sejak dua hari menjelang bulan Ramadhan dan 2 hari menjelang berakhirnya bulan Ramadhan.
Kebiasaan masyarakat Aceh memakan daging sapi pada saat meugang diyakini sudah muncul bersamaan dengan penyebaran agama Islam di Aceh yaitu abab ke-14. Sesuai dengan anjuran agama Islam, datangnya bulan Ramadhan sebaiknya di sambut dengan meriah.
Selain menjadi moment berkumpul bagi keluarga, tradisi ini juga menjadi moment bagi masyarakat untuk bersedekah. Zaman dahulu, pada hari “Meugang” para pembesar kerajaan dan orang kaya akan membagikan sapi kepada kaum fakir miskin sebagai bentuk sedekah.

Tradisi makan daging sapi secara bersama-sama menyebabkan konsumsi dan kebutuhan daging sapi membekak di awal dan di akhir bulan Ramadhan. Ribuan ton daging sapi segar akan habis untuk mencukupi kebutuhan daging pada saat tradisi ini.
“Meski harga naik secara drastis tidak menghalangi kami sekaluarga untuk tetap melakukan tradisi meugang ini. Tak enak rasanya kalau tidak meugang “ kata Fatimah Hanum
Tradisi meugang juga menjadi saat-saat yang penuh rezeki bagi pedagan daging sapi. Biasanya pedagang bisa meningkatkan pendapatan hingga mencapai empat kali lipat dari hari biasanya. Moment ini juga dimanfaatkan oleh para pedagang daging sapi musiman yang memang khusus berjualan pada saat perayaan meugang ini.

“Mudah-mudahan saya mendapat untung yang banyak, apalagi selama corona ini banyak orang yang tidak bekerja dan mengalami kesulitan” kata Sulaiman Armia, warga Darussalam, Aceh Besar.
Menurut Sulaiman tingginya permintaan akan daging sapi pada saat meugang menyebabkan harga daging sapi melambung tinggi dibanding hari-hari biasa. Pada hari biasa, harga daging hanya mencapai 80.000/kg. Namun pada saat meugang, harga daging sapi bisa mencapai 120.000 – 180.000/kg.
“Tapi biasanya harga tidak akan menghalangi masyarakat Aceh untuk mengkonsumsi daging sapi pada saat meugang seperti ini” kata Sulaiman Armia.





Komentar