Gagal Panen Akibat Banjir, Petani di Aceh Utara Dapat Asuransi dan Bantuan Bibit

Achmad Marzuki  menyebutkan bencana banjir di Aceh Utara pada awal Oktober lalu menyebabkan kerugian total mencapai Rp.316 miliar lebih. “Kerugian itu tercatat setelah terdata kerusakan dan kerugian materi, sarana dan prasarana, dari seluruh kecamatan setelah penetapan darurat banjir selama 14 hari,”katanya,

Waktu Baca 2 Menit

Gagal Panen Akibat Banjir, Petani di Aceh Utara Dapat Asuransi dan Bantuan Bibit
Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki bersama Kadis Pertanian dan Perkebunan Aceh, Cut Huzaimah dan Pj Bupati Aceh Utara Azwardi saat meninjau lokasi lahan persawahan gagal panen akibat banjir di Aceh Utara. (Foto: Ist).

ACEH UTARA, READERS — Banjir yang melanda Aceh Utara beberapa pekan lalu membuat  3.611 hektare areal persawahan mengalami gagal panen. Guna meringankan beban para petani di daerah itu, Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distabun) Aceh melakukan klaim asuransi seluas 314 hektare terhadap musibah tersebut.

Kadis Distanbun Aceh, Cut Huzaimah menyebutkan, 6.776 hektare lahan persawahan terendam banjir di 18 kecamatan di Aceh Utara. Dari luas lahan itu yang mengalami gagal panen seluas 3.611 hektare terdiri dari pertanaman seluas 2.085 hektare dan persemaian 1.526 hektare.

Dalam mengurangi kerugian petani, pemerintah menyalurkan bantuan 82,4 ton benih untuk 3.297 hektare. Sedangkan pemerintah melalui anggaran bersumber dari APBN dan APBK  juga membayar premi kepada petani Rp 6 juta perhektar dengan luas lahan 314 hektare

Penyerahan bantuan benih dan asuransi kepada petani gagal panen akibat banjir langsung diserahkan oleh Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki.

“Pemerintah berharap bantuan itu dapat meringankan beban petani sawah untuk memulai kembali musim tanam berikutnya,” kata Cut Huzaimah, Minggu (23/10/2022) kemarin. 

Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki mengatakan kunjungan ke lokasi bekas banjir di Aceh Utara, sebagai tindak lanjut kehadiran Menteri PUPR pada Selasa, (18/10/2022) lalu. 

"Saat itu Menteri PUPR mengatakan pemerintah akan membangun dan memperbaiki kembali sejumlah titik tanggul yang rusak digerus bencana banjir,” katanya.

Achmad Marzuki menyebutkan, bencana banjir di Aceh Utara pada awal Oktober lalu menyebabkan kerugian total mencapai Rp316 miliar lebih.

“Kerugian itu tercatat setelah terdata kerusakan dan kerugian materi, sarana dan prasarana, dari seluruh kecamatan setelah penetapan darurat banjir selama 14 hari,” katanya.

Selain menyerahkan bantuan benih dan asuransi pertanian, Marzuki, dalam kunjungan itu juga meresmikan rumah layak huni untuk keluarga miskin, bantuan dari Pemerintah Aceh di Kecamatan Lhoksukon.  

Dalam tahun 2022 ini, Pemerintah Aceh melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman membangun 1.395 unit rumah layak huni untuk masyarakat miskin.

“Saat ini sebagian besar rumah sudah selesai pembangunannya di seluruh wilayah Aceh, hanya tersisa 55 unit lagi dalam proses penyelesaian,”ujarnya.

Editor:

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...