Gubernur Ungkap Dunia Pendidikan Aceh Belum Bebas dari Pungli

Gubernur Aceh, Nova Iriansyah memberikan sambutan dan arahan pada Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Bener Meriah dalam rangka Pengambilan Sumpah Jabatan dan Pelantikan Wakil Bupati Bener Meriah Sisa Masa Jabatan Tahun 2017-2022, di Kantor DPRK Bener Meriah, Jumat, (12/3/2021). [Dok. Ist]
Penulis:

Gubernur Aceh Nova Iriansyah mengatakan pemerintah selalu memberi perhatian besar terhadap pembangunan pendidikan di Aceh. Namun, sayangnya dunia pendidikan di Aceh saat ini masih belum terbebas dari aktivitas pungatan liar (pungli).

"Kami harus jujur mengatakan bahwa dunia pendidikan kita, Dinas Pendidikan Aceh masih belum bebas dari pungli," kata Nova pada acara Focus Group Discussion 'Pencegahan Pungli Pada Layanan Pendidikan Sekolah Tingkat SMA, SMK, dan PKLK Tahun 2021', di Aula Dinas Pendidikan Aceh, Senin (29/3/2021).

Nova menuturkan, bahwa semua anggaran termasuk APBN dan APBD wajib dialokasikan bagi sektor pendidikan, sekurang-kurangnya 20 persen. Hal tersebut sebagaimana diamanahkan konstitusi dalam pasal 31 ayat 4 Undang-undang Dasar 1945.

Menjalankan amanah tersebut, kata Nova, Pemerintah Aceh mengalokasikan anggaran pendidikan lebih dari 20 persen, baik yang diperuntukkan untuk program dan kegiatan di Dinas Pendidikan Aceh, alokasi anggaran di Dinas Pendidikan daerah Aceh, maupun di Majelis Pendidikan Aceh.

"Komitmen ini juga dituangkan dalam visi dan misi Pemerintah Aceh yang dilaksanakan melalui salah satu dari 15 program unggulan atau yang kita kenal sebagai Aceh Carong," tutur Nova.

Menurut Nova, program unggulan tersebut bertujuan untuk menjadikan anak-anak Aceh menjadi cerdas, mampu bersaing, siap menghadapi dunia kerja, serta mampu mengukir prestasi ditingkat nasional, regional, global, maupun ditingkat dunia.

Lanjutnya, saat ini terdapat dua tantangan nyata yang sangat berimplikasi pada dunia pendidikan di Aceh. Pertama kondisi pandemi Covid-19 yang mempengaruhi aspek pendidikan, sehingga guru harus dituntut mengajar secara daring atau online.

Kedua, dunia kerja pada abad ke-21 menuntut penyesuaian pengelolaan sekolah secara global yang tentu saja membutuhkan sistem tata kelola sekolah yang efisien dan tentunya efektif, diantaranya adalah pengelolaan keuangan sekolah.

Oleh karena itu, Nova menghimbau kepada semua pihak untuk dapat memainkan peran sesuai dengan kewenangan masing-masing.

"Sehingga kendala-kendala yang kita hadapi terutama di sektor layanan pendidikan dapat kita selesaikan satu persatu," sebut Nova.