Identitas Diduga Anggota Brimob di RSJ Aceh Masih Misteri

Waktu Baca 3 Menit

Identitas Diduga Anggota Brimob di RSJ Aceh Masih Misteri
Foto tangkap layar IG @ndorobeii

Identitas pria biasa dipanggil Asep yang sedang menjalani perawatan psikis di Rumah Sakit Jiwa Aceh, di Kota Banda Aceh, viral di jagat maya, diduga anggota Polri masih misteri.

Ia diduga anggota Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dari Brimob Resimen I Kedung Halang Bogor, Bharaka Zainal Abidin alias Asep yang dinyatakan hilang pada saat gempa bumi dan tsunami melanda Aceh tahun 2004 lalu.

Baca Juga:

Ketika peristiwa tersebut terjadi, pria lulusan tamtama 1999/2000 itu sedang di BKO ke provinsi paling barat Indonesia itu.

Usai viral di media sosial terkait keberadaannya, sejumlah anggota kepolisian di Kepolisian Daerah Aceh pun mendatangi rumah sakit jiwa yang dimaksud.

http://www.instagram.com/p/CMg7bPZnc95/?utm_source=ig_web_copy_link

Wakil Direktur Pelayanan Rumah Sakit Jiwa Aceh, Syarifah Yessi Hedianti mengatakan, kedatangan mereka sekedar melihat dan memastikan pria yang diduga bernama asep tersebut.

"Kita sedang melakukan pemeriksaan dulu tadi dari teman-teman kepolisian juga ada datang kemarin untuk melihat," kata Syarifah, pada Rabu (17/3/2021).

Meski sempat diduga sebagai bagian dari anggota kepolisian yang pernah hilang sejak 2004 silam, namun pihak rumah sakit jiwa belum bisa memastikan perihal tersebut.

Harus dilakukan serangkaian tes serta evaluasi guna membuktikan kebenaran dari dugaan tersebut. Hingga sekarang identitas diduga anggota Brimob korban stunami itu masih misteri.

Selain itu, pihak rumah sakit jiwa juga belum bisa berkomunikasi langsung dengan pasien melihat kondisi kejiwaan pasien yang tidak stabil dan selalu gelisah.

"Tapi apakah dia yang dulu korban tsunami yang dulunya polisi kita belum bisa memastikan karena belum dilakukan pemeriksaan," ujarnya.

Syarifah sendiri mengaku, tidak mengetahui siapa nama asli dari pria yang telah menjalani perawatan psikis di rumah sakit jiwa tersebut sejak 2009.

Kala itu pasien yang kerap dipanggil Pak Zainal selama di rumah sakit jiwa, hanya dibawa oleh salah seorang kepala desa dari Kecamatan Sampoiniet, Kabupaten Aceh Jaya.

"Yang membawanya sudah meninggal. Dibawa dari Sampoinet, Aceh Jaya," ungkapnya.

Rencananya, pihak rumah sakit akan melakukan pemeriksaan terkait kondisi serta DNA guna keperluan indentifikasi pasien.[acl]

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...