Indonesia Kebobolan, 10 WNI Positif Varian Baru Covid-19

Waktu Baca 5 Menit

Indonesia Kebobolan, 10 WNI Positif Varian Baru Covid-19
Pemerintah Aceh menggelar vaksinasi Covid-19 perdana di Masjid Raya Baiturrahman (MRB), Banda Aceh untuk petugas pelayanan publik, masyarakat umum dan kelompok rentan Lansia, Selasa (30/3/2021). Firdaus Falava | readers.ID

Pertahanan Indonesia dalam menangkal masuknya varian varu virus corona akhirnya bobol. Saat ini sudah ditemukan 10 orang positif virus baru tersebut di beberapa provinsi di Aceh, bahkan ada di antaranya merupakan penularan transmisi lokal.

Bobolnya pertahanan Indonesia menghadapi varian baru virus corona disampaikan langsung

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, bahwa varian baru virus corona yang ada di India sudah tersebar di beberapa wilayah di Indonesia.

"Virus itu sudah masuk juga di Indonesia, ada 10 orang yang sudah terkena virus," kata Budi Gunadi di Jakarta, Senin (26/4/2021) dilansir BBCIndonesia.

Dia menjelaskan, dari 10 orang, enam di antaranya merupakan kasus impor atau berasal dari luar negeri.

Adapun sisanya merupakan transmisi lokal, yaitu di Sumatera dua orang, seorang di Jawa Barat, dan seorang lagi di Kalimantan Selatan.

Tetapi Budi Gunadi tidak merinci nama varian atau hasil mutasi virus corona yang berasal dari India itu.

Seorang ahli penyakit menular mengatakan khawatir terhadap kemampuan Indonesia dalam upaya penelusuran kontak terkait penyebaran varian baru Covid-19 India yang sudah masuk ke Indonesia.

Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman mengatakan hal itu menanggapi terungkapnya ada 10 orang Warga Negara Indonesia (WNI) yang diketahui positif terpapar varian baru virus tersebut.

"Kita sudah lemah dari awal [dalam pelacakan kasus]," kata Dicky Budiman kepada BBC News Indonesia, Selasa (27/4/2021).

Dicky mengkhawatirkan kemampuan pemerintah Indonesia untuk melacak kapan, di mana dan bagaimana awal mula 10 orang tersebut terpapar, karena menurutnya sistem pelacakannya (contact tracing) lemah sejak awal.

"Saking tidak jelasnya, dari mana [awal mula kasus] ini sudah tidak jelas. Ini yang terjadi di Indonesia,” tukasnya.

Lebih lanjut Dicky Budiman mengaku dia tidak terlalu heran ketika mengetahui Indonesia kebobolan dengan kasus varian baru covid-19 muncul di Indonesia.

Ketika beberapa kasus varian baru itu ditemukan di sebuah komunitas, menurutnya, itu artinya virus sudah menyebar dan sudah banyak yang terpapar.

"Jadi, tidak hanya di komunitas itu saja," kata Dicky. Hal ini dia tekankan varian baru ini memiliki kekuatan dalam kecepatan penularan.

Apabila virus Covid-19 membutuhkan dua minggu untuk penyebarannya, maka varian baru ini bisa dalam seminggu. "Sehingga, dari satu bulan itu, bisa ribuan," jelas Dicky.

Apabila Indonesia tidak mampu memperbaiki kinerjanya dalam melacak kasus, demikian Dicky, akan muncul situasi sulit. "Ini adalah masa yang kritis buat Indonesia," ujarnya.

Untuk itulah, dia meminta agar pemeritah terus meningkatkan upaya membatasi dan mengawasi mobilitas anggota masyarakat di pintu perbatasan, baik darat, laut, atau udara.

"Tindakan karantina, termasuk juga penguatan di dalam merespon 3T (test, tracing, dan treatment), vaksinasi terutama bagi kelompok rentan, 5M, serta surveillance genomic (pelacakan genom), harus ditingkatkan," kata Dicky.

Pemerintah Indonesia menyatakan berkomitmen melakukan pembatasan mobilititas nasional dan internasional yang akan masuk ke Indonesia untuk mencegah importasi antar negara maupun daerah.

Wiku Adisasmito, juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, mengatakan, langkah pemerintah pada skala internasional, yaitu himbauan kepada WNI agar menunda kepulangan yang tidak mendesak.

Pemerintah juga menetapkan prosedur screening dan karantina di pintu perbatasan.

"Kepada negara yang sedang mengalami krisis covid-19, yaitu India, adalah menolak kunjungan orang asing dengan riwayat perjalanan di India dalam 14 hari terakhir," kata Wiku di Jakarta, Selasa (26/4/2021).

"Pemberian visa buat WNA asal India ditangguhkan sementara," tambahnya.

Namun demikian, Wiku menggaribawahi bahwa kesuksesan kebijakan ini sangat dipengaruhi oleh kerjasama antara masyarakat dan petugas di lapangan.

"Mohon pastikan bahwa mekanisme screening dan karantina terlaksana di lapangan, agar kita mampu optimal, mencegah importasi kasus," katanya.[]

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...