Pelantikan Akbar Ormawa FH Unimal 2025–2026: Bangkitkan Semangat Baru dan Komitmen Jaga Marwah Almamater

Waktu Baca 3 Menit

Pelantikan Akbar Ormawa FH Unimal 2025–2026: Bangkitkan Semangat Baru dan Komitmen Jaga Marwah Almamater

LHOKSEUMAWE, READERS — Fakultas Hukum Universitas Malikussaleh (Unimal) resmi melantik delapan organisasi mahasiswa (Ormawa) dalam kegiatan pelantikan akbar yang digelar pada Sabtu, 19 April 2025.

Pelantikan ini menjadi awal dari masa kepengurusan periode 2025–2026 bagi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), Komunitas Peradilan Semu (KPS), Forum Kajian dan Penulisan Hukum (FKPH), English Club of Law (ECL), Lembaga Dakwah Fakultas (LDF), Lembaga Pers Mahasiswa Hukum (LPMH), dan Sanggar Seni Hukum (SSH).

Kegiatan tersebut berlangsung khidmat dan penuh antusiasme dari para pengurus baru. Pelantikan ini dinilai sebagai momentum penting untuk memperkuat sinergi antar organisasi serta membangun kepemimpinan mahasiswa yang adaptif terhadap perkembangan zaman.

Ketua BEM Fakultas Hukum Unimal 2025–2026, Ramazani Akbar, dalam sambutannya menekankan bahwa pelantikan bukan sekadar seremonial, melainkan bentuk kepercayaan dan amanah yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab.

“Ini bukan hanya tentang posisi atau jabatan, tetapi tentang menjaga estafet kepemimpinan agar terus bergerak maju dari tahun ke tahun,” ujarnya.

Ramazani juga mengajak seluruh Ormawa untuk menyatukan visi dan menjunjung tinggi kolaborasi dalam membangun fakultas yang lebih bermartabat.

“Kita berdiri sebagai delapan organisasi berbeda, namun harus bergerak dengan satu visi. Kolaborasi dan loyalitas menjadi kunci utama dalam proses itu,” tambahnya.

Dalam arahannya, ia turut mengingatkan pentingnya membuktikan komitmen terhadap almamater melalui prestasi yang nyata di berbagai tingkat, mulai dari regional hingga internasional.

“Menjaga marwah Universitas Malikussaleh tidak cukup hanya dengan simbol atau retorika. Prestasi adalah bukti konkret dari komitmen itu,” tegasnya.

Selain itu, Ramazani menyoroti rendahnya minat baca di kalangan mahasiswa dan mengajak seluruh pihak untuk membangun budaya intelektual yang lebih kuat.

“Kebiasaan membaca adalah prestasi progresif. Dengan membaca, kita mengasah kemampuan berpikir kritis dan analisis hukum. Ini harus menjadi perhatian serius,” ungkapnya.

Ia juga mengajak mahasiswa untuk meninggalkan budaya pasif dan menggantinya dengan budaya aktif yang produktif dalam organisasi maupun pengembangan diri.

“Sudah saatnya kita ubah kebiasaan yang tidak baik menjadi budaya baru yang membangun, bukan hanya untuk organisasi, tetapi juga untuk Fakultas Hukum dan Universitas Malikussaleh,” tandasnya.

Di akhir pernyataannya, Ramazani menekankan pentingnya menjaga integritas dan komitmen selama masa kepengurusan.

“Mari kita jaga, kita rawat, dan kita arahkan organisasi ini menuju tujuan yang lebih besar: demi organisasi, fakultas, universitas, dan negeri yang kita cintai, Indonesia,” pungkasnya.

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...