Indonesia Peringkat 6 Dunia Suntikan Dosis Vaksin Covid-19

Waktu Baca 6 Menit

Indonesia Peringkat 6 Dunia Suntikan Dosis Vaksin Covid-19
Hotli Simanjuntak | readers.ID

Indonesia telah menyuntik vaksin Covid-19 dengan jumlah 148 juta dosis hingga 6 Oktober 2021 dan menempatkan peringkat enam di dunia. Sedangkan jumlah orang yang sudah disuntik 94 juta orang berada di peringkat 5 dunia.

Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi menjelaskan, ada 94 juta orang Indonesia yang sudah divaksin Covid-19 dosis pertama. Hal tersebut menjadikan Indonesia berada di peringkat ke-5 dunia dengan jumlah masyarakat yang divaksinasi terbanyak.

"Dari sisi vaksinasi, per hari ini sudah 94 juta orang Indonesia yang divaksinasi dosis pertama. Indonesia ada di ranking ke 5 dunia," kata Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers secara virtual Rabu (6/10/2021) dikutip dari kemkes.go.id.

Dengan demikian, Indonesia telah naik 1 tingkat menyusul Jepang. Sampai sekarang, Jepang telah berhasil memvaksinasi sekitar 80 juta warganya.

Sementara, lanjut Menkes Budi, total suntikannya sudah 148 juta dosis, ranking ke-6 dunia. Tidak hanya itu, Indonesia sudah melampaui 2 juta suntikan per hari di bulan September ini.

Terkait stok vaksin, sebanyak 222 juta dosis yang sudah diterima Pemerintah Indonesia, 193 juta di antaranya sudah didistribusikan ke daerah, dan 148 juta dosis sudah disuntikkan.

"Total stok vaksin yang masih ada di kisaran 70 jutaan, masih cukup banyak," jelasnya.

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan meski saat ini pengendalian pandemi Covid-19 di Indonesia berjalan dengan baik, namun masyarakat diimbau tetap waspada terhadap varian baru, jangan sampai terlena dengan kondisi saat ini yang mulai membaik.

"Pemerintah akan melakukan pengawasan ketat dengan memonitor seluruh kegiatan aktivitas masyarakat agar dapat kita merespons bila ada hal-hal yang dianggap menjadi darurat, sehingga virus tidak berkembang biak," kata Luhut.

Pandemi Covid-19 di Indonesia sudah mulai terkendali, beberapa sektor yang mengundang banyak orang pun perlahan mulai dibuka. Bali salah satunya. Upacara Ngaben yang dilakukan di area Pantai Matahari Terbit, Sanur, pada Jumat (8/10/2021) dihelat dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Terkendalinya situasi pandemi memberikan peluang baru bagi 'Pulau Seribu Pura' itu untuk bangkit dengan masterpiece nya di bidang pariwisata. Upacara Ngaben menjadi salah satu tujuan yang banyak dicari oleh wisatawan, dan kini digelar dengan protokol kesehatan yang ketat.

Pemuka Agama sekaligus Satgas Covid-19 wilayah Sanur, Mangku Praja mengatakan proses upacara Ngaben selama pandemi Covid-19 sudah mengikuti aturan dari pemerintah.

Sebelumnya, Pengabenan terhenti selama satu tahun lebih, kemudian diganti dengan kremasi terbatas di krematorium untuk menghindari keramaian.

"Ini untuk upacara ngaben di Sanur ini sudah dirancang satu tahun yang lalu, tapi karena pandemi berlanjut terus maka acara ini sampai tertunda dua kali," kata Mangku Praja di lokasi Ngaben, Sanur, Jumat (8/10/2021).

Rencana pokok upacara Ngaben tersebut sebenernya tanggal 15 Agustus tapi karena pandemi berlanjut maka upacar ditunda hingga tanggal 6 Oktober.

"Di dalam melaksanakan upacara di Sanur ini protokol kesehatan di Sanur sangat ketat sekali. Di tempat upacara baru masuk itu harus ada tempat cuci tangan, kedua ada hand sanitizer, ketiga setelah memuncaknya pandemi warga itu wajib mengikuti vaksinasi, kalau yang belum mengikuti vaksin tidak boleh masuk ke tempat acara," tutur Mangku Praja.

Untuk memeriksa status vaksinasi pengunjung, panitia upacara mengharuskan mereka melakukan scan QR Code PeduliLindungi di pintu masuk.

Di samping itu, lanjut Mangku Praja, semua panitia yang tergabung dalam upacara tersebut telah dilakukan swab antigen sehari sebelum pelaksanaan dan penyemprotan disinfeksi tempat acara.

"Harapan saya dan masyarakat umumya di Sanur, saya mewanti-wanti menginginkan supaya masyarakat dalam menjalankan new normal tetap mengikuti protokol kesehatan dan selalau menjaga imun tubuh dalam hal menjaga kesehatan supaya pariwisata atau kehidupan di Bali bisa berjalan seperti semula," ucap Mangku Praja.

Salah satu pengunjung dari jakarta Yulia mengatakan upacara Ngaben tersebut merupakan upacara besar, tapi sekaligus dengan adanya pandemi harus tetap berusaha menjaga diri dengan memakai masker.

"Dan kebetulan saya lihat semuanya bermasker dengan benar dengan tertib," katanya.

Ia berharap pandemi Covid-19 cepat berlalu dengan mematuhi protokol kesehatan.

"Semoga pandemi cepat berlalu, kita semua harus patuhi peraturan dari pemerintah supaya ini cepat berlalu dan kita bisa kembali lagi menikmati liburan dengan lebih tenang lagi," ucap Yulia.[]

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...