Info Terkini Emas Antam Per Gram

Turunnya harga emas dipengaruhi menguatnya mata uang dolar asing AS. Tidak hanya di Indonesia, melainkan juga di pasar Internasional.

Ilustrasi: Pramuniaga menunjukkan emas batangan Aneka Tambang (Antam) untuk investasi di sebuah gerai emas di Malang, Jawa Timur. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/hp (ARI BOWO SUCIPTO/ARI BOWO SUCIPTO) (Antara)
Penulis:

JAKARTA, READERS – Harga emas antam mengalami turun harga dari harga sebelumnya. Berdasarkan data dari situs Logam Mulia di Jakarta, Rabu (13/7/2022), emas antam turun dari Rp2.000 (0,20 persen) bila dibandingkan harga emas sehari sebelumnya yang mencapai Rp966.000 per gram.

Seperti harga dasar emas batangan ini dijual oleh PT Aneka Tambang Tbk atau Antam kembali mengalami koreksi. Kali ini membuatnya menyentuh angka Rp964.000 per gram pada perdagangan hari ini. 

Sementara itu harga buyback atau pembelian kembali emas oleh Logam Mulia juga mengalami perubahan yakni Rp3.000 per gram atau turun 0,35 persen dari sebelumnya Rp836.000 per gram menjadi Rp833.000 per gram.

Dengan demikian selisih harga emas dengan harga buyback hari ini adalah sebesar Rp133.000 per gram.

Untuk mengetahui informasi terkini mengenai harga emas antam tersebut, berikut daftar lengkap harga emas Antam dari mulai pecahan 0,5 gram hingga satu kilogram:

- Harga emas 0,5 gram: Rp532.000
- Harga emas 1 gram: Rp964.000
- Harga emas 2 gram: Rp1.868.000
- Harga emas 3 gram: Rp2.777.000
- Harga emas 5 gram: Rp4.595.000
- Harga emas 10 gram: Rp9.135.000
- Harga emas 25 gram: Rp22.712.000
- Harga emas 50 gram: Rp45.345.000
- Harga emas 100 gram: Rp90.612.000
- Harga emas 250 gram: Rp226.265.000
- Harga emas 500 gram: Rp452.320.000
- Harga emas 1.000 gram: Rp904.600.000

Menanggapi turunnya harga emas Antam, Direktur Utama Emas Antam Indonesia Bambang Wijanarko memberikan penjelasan. Menurutnya, harga emas tersebut dipengaruhi nilai tukar mata uang asing dolar AS yang saat ini tengah menguat cukup tinggi.

“Harga logam kuning kini terpengaruh nilai tukar mata uang asing dolar AS yang menguat cukup tinggi di atas Rp15.000 per dolar AS, sehingga berdampak langsung terhadap penurunan harga emas,” kata Bambang.

Bambang mengatkan meski harga emas menurun seperti data demikian, tidak menyurutkan masyarakat dan tidak menjadi masalah bagi masyarakat Indonesia karena masyarakat kian terdidik secara keuangan.

"Kalau dulu orang banyak ikut-ikutan beli ketika harga emas rally, sekarang sudah mulai (berkurang), ketika ada koreksi ini justru kesempatan (membeli). Apalagi banyak influencer yang memberikan edukasi terkait investasi emas," terang Bambang.

Bambang mengungkapkan, selain penurunan harga emas di pasar dalam negeri, harga emas di pasar internasional juga mengalami penurunan atau jatuh akibat tertekan penguatan dolar jelang data inflasi Amerika Serikat (AS).

Diketahui, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange mengalami penurunan sebesar 6,90 dolar AS atau 0,4 persen, menjadi ditutup pada 1.724,80 dolar AS per ounce. “Emas tetap pada atau mendekati level terlemahnya dalam sembilan bulan,” tambahnya.

Penurunan terbaru emas terjadi karena indeks dolar—yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya—mencapai level tertinggi baru di atas 108 sejak Oktober 2002.

Sumber: Antara