PMK Aceh Utara

Ini Langkah Pemerintah Dalam Menangani PMK di Aceh Utara

"Kita terus melakukan sosialisasi kepada peternak dan meminta mereka untuk terus memantau hewan ternaknya di kandang. Jika ada gejala seperti PMK untuk segera melaporkan kepada petugas dilapangan atau Manteri Hewan untuk diobati, di injeksi vitamin dan antibiotik,"

Waktu Baca 2 Menit

Ini Langkah Pemerintah Dalam Menangani PMK di Aceh Utara
Sekretaris Dinas Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Aceh Utara, Drh Muzakkir

ACEH UTARA, READERS - Puluhan Petugas Peternakan Kecamatan (P2K) Dinas Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disbunnak-Keswan) Aceh Utara melakukan sosialisasi setiap gampong (desa) dalam pencegahan penularan wabah Penyakit Mulu dan Kuku (PMK). 

Sekretaris Dinas Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Aceh Utara, Drh Muzakkir mengatakan, sosialisasi itu dilakukan setiap hari oleh petugas P2K, menginggat kasus wabah PMK di Aceh Utara kian hari makin meningkat. 

"Ada tiga petugas setiap kecamatan turun ke Gampong melakukan sosialiasi pencegahan PMK serta mendata hewan terinfeksi wabah tersebut," kata  Drh Muzakkir saat dikonfirmasi READERS.ID, Rabu (25/5/2022). 

Muzakkir menyebutkan, dari data pada Selasa (24/5/2022) kemarin hewan ternak yang terinfeksi PMK sebanyak 696 ternak yang tersebar di 21 Kecamatan dari 27 Kecamatan di Aceh Utara.

"Dari jumlah hewan ternak terinfeksi PMK itu 522 sapi dan 174 ekor kerbau yang ada di empat kecamatan," ujarnya,

Masing-masing hewan ternak terserang PMK ada di Kecamatan Sawang satu ekor, Kuta Makmur 10 ekor, Samudera 10 ekor dan paling banyak terdapat di Kecamatan Cot Girek 160 ekor. Sedangkan jumlah hewan ternak yang sudah sembuh dilakukan pengobatan sebanyak 48 ekor.

"Kita terus melakukan sosialisasi kepada peternak dan meminta mereka untuk terus memantau hewan ternaknya di kandang. Jika ada gejala seperti PMK untuk segera melaporkan kepada petugas dilapangan atau Manteri Hewan untuk diobati, di injeksi vitamin dan antibiotik,"ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga meminta jika hewan ternak terinfeksi PMK segera diasingkan agar virus tersebut tidak tersebar. Kemudian, pihak mengimbau kepada perternak melakukan sanitasi kandang dengan menyemprot disinfektan seluruh permukaan kandang.

Terkait vaksin PMK, Muzakkir mengatakan untuk pemasalahan vaksi pihaknya menunggu persetujuan dan arahan dari Kemeterian Pertanian, " Vaksin PMK ada di Kementerian dan kita tunggu persetujuan dan arahan dari pusat. Namun saat ini yang sangat dibutuhkan obat-obatan untuk penanganannya seperti vitamin anti demam, anti biotik, disinfektan dan perlengkap lainnya," pungkasya. 

Editor:

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...