Jika Ada Kesepakatan Potensial Gaza, Hizbullah Berhenti Perangi Israel 

Author

Waktu Baca 2 Menit

Jika Ada Kesepakatan Potensial Gaza, Hizbullah Berhenti Perangi Israel FOTO: ANTARA/Anadolu
Bendera Lebanon (kanan) dan Hizbullah (kiri) yang didukung Iran.

BEIRUT, READAERS – Hizbullah menyatakan akan terus perang dengan Israel jika tidak adanya kesepakatan yang berpotensi terhadap Gaza. Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah, Rabu (10/7/2024).

Hasan Nasrallah menyatakan pihaknya akan menghentikan serangan ke Israel jika gencatan senjata di Jalur Gaza tercapai.

Ia menegaskan, pihaknya tidak akan mempan dengan ancaman yang diberikan Israel, karena menilai Gaza gagal meraih kemerdekaan.

“Siapapun yang mengancam kami dengan serangan… harus melihat apa yang sedang terjadi di Rafah (di Gaza selatan), di mana mereka gagal meraih kemenangan,” kata Nasrallah dalam pidatonya yang disiarkan di TV.

Komentar Hizbullah ini muncul ke permukaan lantaran pada Selasa (9/7/2024) Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, mengancam akan berperang dengan Hizbullah jika kelompok tersebut tidak angkat kaki dari Sungai Litani di Lebanon selatan.

Sungai Litani berjarak hanya beberapa kilometer dari perbatasan dan diatur dalam resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 yang mengakhiri perang dengan Israel pada 2006.

“Mendorong Hizbullah delapan atau 10 kilometer dari perbatasan seperti yang diklaim pendudukan (Israel) tidak akan menyelesaikan masalah,” kata Nasrallah.

Pemimpin Hizbullah juga memberikan peringatan kepada sekutu jika Israel menyerang Lebanon selatan setelah terjadi gencatan senjata di Gaza, pihaknya akan melawan.

“Kami akan mempertahankan Lebanon dan tidak akan membiarkan pendudukan,” jelasnya.

Tidak hanya itu, pihaknya juga menekankan akan melakukan gencatan senjata “tanpa diskusi” jika terdapat kesepakatan potensial di Gaza.

Menurut mereka, Hamas merupakan poros perlawanan dalam perundingan dan apa pun yang Hamas terima.

“Kami semua menerimanya sebab mereka berkoordinasi dengan faksi-faksi Palestina,” katanya menambahkan.

Kekhawatiran bakal terjadinya perang besar-besaran antara Israel dan Hizbullah semakin meningkat di tengah aksi baku tembak serangan lintas batas antar kedua belah pihak.

Eskalasi itu dilatarbelakangi oleh serangan mematikan Israel terhadap Jalur Gaza yang telah menewaskan hampir 38.300 orang sejak Oktober 2023 menyusul serangan Hamas.[]

Editor:
Sumber:Antara

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...