Jokowi Minta Myanmar Hentikan Kekerasan

Waktu Baca 2 Menit

Jokowi Minta Myanmar Hentikan Kekerasan
Presiden Joko Widodo meminta Kapolri Jenderal Listiyo Sigit Prabowo membuat pedoman interpretasi terhadap pasal-pasal yang terkandung dalam UU ITE. (Lukas - Biro Pers)

Presiden Joko Widodo meminta Pemerintah Myanmar agar menghentikan cara-cara kekerasan menghadapi gelombang protes. Karena akibat pendekatan kekerasan korban terus berjatuhan.

Jokowi juga menyampaikan dukacita dan simpati kepada para korban dan keluarga korban atas tindak kekerasan yang terjadi di Myanmar.

“Atas nama pribadi dan seluruh rakyat Indonesia, saya menyampaikan dukacita dan simpati yang mendalam kepada korban dan keluarga korban akibat penggunaan kekerasan di Myanmar. Indonesia mendesak agar penggunaan kekerasan di Myanmar segera dihentikan sehingga tidak ada lagi korban berjatuhan,” pinta Jokowi melalui pernyataan resmi dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (19/3/2021).

Kepala Negara menegaskan bahwa keselamatan dan kesejahteraan rakyat harus menjadi prioritas utama bagi penyelesaian dan penanganan situasi di Myanmar.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga mengatakan bahwa Indonesia mendesak pihak-pihak terkait agar dialog dan rekonsiliasi dapat segera dilakukan untuk memulihkan demokrasi, perdamaian, serta stabilitas di Myanmar.

“Saya akan segera melakukan pembicaraan dengan Sultan Brunei Darussalam sebagai Ketua ASEAN untuk segera dimungkinkannya penyelenggaraan pertemuan tingkat tinggi ASEAN yang membahas krisis di Myanmar,” tandasnya.

Konflik yang terjadi di Myanmar usai Junta Militer menangkap Presiden Myanmar Win Mynt, Aung San Suu Kyi dan tokoh senior lain dari Partai Liga Demokrasi ditangap dalam penggerebekan pada Senin (2/1/2021) dini hari oleh militer.[]

Baca Juga:

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...