Jusuf Kalla Dapat Intimidasi Usai Dukung AMIN

"Saya, sih, biasa biasa saja tapi teman-teman pejabat takut lah. Mau berfoto pun takut."

Waktu Baca 3 Menit

Jusuf Kalla Dapat Intimidasi Usai Dukung AMINFoto: CNN Indonesia
Eks Wapres RI, Jusuf Kalla saat mengisi Political Show Podcast.

JAKARTA, READERS -- Wakil Presiden ke-10 & 12 RI, Jusuf Kalla (JK) mengklaim mendapat intimidasi dan gangguan terhadap bisnisnya usai mendukung pasangan calon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin (AMIN) di Pilpres 2024.

JK mengungkap hal tersebut dalam acara Podcast Political Show CNN Indonesia yang disiarkan Selasa (23/1/2024). Dia bahkan mengklaim tak sekadar mendapat intimidasi dan gangguan terkait bisnisnya usai mendukung AMIN.

"Lebih dari itu (intimidasi dan gangguan terhadap bisnis usai mendukung AMIN)," kata JK menjawab pertanyaan soal apakah mendapat intimidasi gangguan bisnis karena mendukung AMIN.

JK enggan mengungkap bentuk-bentuk intimidasi dan gangguan bisnis yang ia terima usai mendukung AMIN di Pilpres 2024.

Ia mengaku tak ingin masyarakat tahu kesulitan yang dialami dirinya. JK menganggapnya sebagai risiko atas pilihan politik yang diambil.

"Ndak usah, lah, saya sampaikan di sini. Sudah, lah, tak usah saya sampaikan. Saya tidak ingin masyarakat mengetahui kesulitan saya. Itu risiko dari saya," jelasnya, dilansir CNN Indonesia, Rabu (24/1/2024).

JK juga mengklaim saat ini para pejabat negara dan menteri di kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) takut untuk bertemu dirinya.

"Sekarang orang takut ketemu saya," ujar JK.

Eks Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI ke-18 itu enggan menduga alasan dibalik para pejabat negara itu takut untuk bertemu dirinya. 

Namun, jika itu imbas keputusan politik mendukung AMIN, JK menyebutnya sebagai fenomena demokrasi tak lagi dihargai.

"Enggak tahu juga. Mungkin karena saya tidak satu grup dengan presidennya, ya, menterinya takut ketemu," katanya.

Dia melanjutkan, "Saya, sih, biasa biasa saja tapi teman-teman pejabat takut lah. Mau berfoto pun takut."

"Itu berarti tidak menghargai demokrasi kan, orang kita sendiri apalagi pemimpin harus menghargai pilihan rakyatnya. Harus menghargai," sambungnya.

Berseberangan Dari Golkar

Seperti diketahui, sejak akhir Desember 2023, Jusuf Kalla memutuskan untuk mendukung calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

Sebagai kader senior Golkar, ia mengambil sikap yang berseberangan dengan partainya yang mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Dalam Political Show Podcast CNN Indonesia, JK menyebut Pilpres kali ini adalah yang paling bermasalah dibandingkan semua kontestasi pemilu yang sudah berlangsung sejak 2004.[MN]

Editor:
Sumber:CNN Indonesia

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...