Kemenkop UKM Terus Upayakan Peningkatan Nilai Pembiayaan Inklusif bagi UKM

JAKARTA, READERS - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) terus berupaya meningkatkan pembiayaan inklusif UKM untuk mengurangi kesenjangan pembiayaan UMKM. Senin (19/12/2022).
Asisten Deputi Bidang Pembiayaan dan Investasi UKM Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM), Temmy Satya Permana, mengatakan berdasarkan survei Bank Indonesia saat ini terdapat 69,5 persen UMKM yang masih belum menerima kredit.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 43,1 persen UMKM mengaku memerlukan pembiayaan dari perbankan, sehingga masih banyak UMKM yang masih membutuhkan pembiayaan.
Kondisi tersebut, kata Temmy, menyebabkan terjadinya financial gap UMKM di Indonesia sebesar Rp1.605 triliun karena belum mampu menyentuh dukungan pembiayaan dari perbankan, maupun lembaga keuangan lainnya.
“Presiden telah menetapkan target nasional di antaranya capaian inklusi keuangan sebesar 90 persen dan rasio kredit UMKM minimal sebesar 30 persen pada 2024,” kata Temmy Minggu (18/12/2022).
Oleh karena itu diharapkan akan menggali permasalahan apa saja yang terjadi tentang pembiayaan UMKM. Temmy menjelaskan penguatan permodalan bagi UMKM menjadi salah satu program utama pemerintah saat ini.
“UMKM diyakini bisa menjadi solusi dalam penanganan ancaman resesi global. Namun demikian, hingga saat ini masih banyak pelaku UMKM yang belum terakses dengan lembaga keuangan formal,” kata Temmy.
Rasio kredit UMKM terhadap total kredit perbankan masih berkisar 20,78 persen atau sebesar Rp1,316 triliun nilai kredit yang diberikan kepada UMKM dengan pembagian porsi kredit kepada usaha mikro sebesar 38,58 persen, usaha kecil sebesar 34,68 persen, dan usaha menengah 26 ,74 persen.[]
Komentar