Mahasiswa USK Ciptakan Mobil Listrik Glueh 1.0

Waktu Baca 5 Menit

Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala (USK) kembali melahirkan inovasi terbaru dengan meluncurkan mobil listrik yang diberi nama Glueh 1.0.

Ketua Tim Malem Diwa, Muhammad Tajuddin, menyebutkan mobil listrik Glueh 1.0 itu dibuat oleh sepuluh mahasiswa dari Teknik Mesin di Lab Desain dan Manufaktur yang juga dibimbing oleh Wakil Dekan 1 Fakultas Teknik, Iskandar.

Mobil ini diciptakan dengan konsep City Car, adapun spesifikasi mobil listrik Glueh 1.0 berkapasitas untuk dua orang, dengan bagasi 100 Kg, kapasitas baterai 4200 Wh , daya motor 3500 watt, berat 500 Kg, velocity 50 Km/h, serta menggunakan transmisi otomatis. Proses pembuatannya memakan waktu kurang lebih empat bulan.

Mobil listrik Glueh 1.0 karya mahasiswa Fakultas Teknik USK. Dok, Humas Pemprov Aceh.

“Kecepatan maksimum belum dicoba karena baru empat bulan, tapi kita sudah tes kemarin maksimal 50 Km/jam. Sementara untuk soal kecepatan masih dalam proses, tapi dalam kontroler itu ada variasi kecepatannya. Jadi mungkin bisa 24 persen lebih dari itu,” kata Tajuddin, Jumat (12/3).

Begitu pula untuk daya tahan baterai masih percobaan. Sebab kata Tajuddin, pihaknya belum menggunakan baterai khusus mobil listrik, tetapi masih memakai baterai deep cycle yang biasa digunakan untuk sistim energi surya.

Adapun pemberian nama Glueh, Tajuddin mengungkapkan, adalah pemberian Rektor USK diambil dari bahasa Aceh yang artinya Kancil. Untuk diketahui, mobil Glueh 1.0 ialah produk lanjutan dari Tim Malem Diwa yang sebelumnya juga telah melahirkan mobil listrik yang diberi nama Malem Diwa. Di saat yang sama, turut pula dikenalkan Phui, mobil listrik hasil penelitian dosen USK yang didanai Dikti.

Dekan Fakultas Teknik USK, Taufiq S, menjelaskan pembuatan mobil listrik ini menghabiskan biaya Rp. 150 juta. Dengan rincian, PLN memberikan dana hibah sebesar Rp 86 juta, selebihnya ditanggung oleh USK.

“Terima kasih banyak atas dukungannya. Ini memberikan pengalaman bagi mahasiswa kami bagaimana membuat mobil listrik, kesempatan belajar, kesempatan ikut lomba dan bagaimana membangun team work,” tutur Taufik.

Mobil listrik Glueh 1.0 karya mahasiswa Fakultas Teknik USK. Dok, Humas Pemprov Aceh.

Senada dengan itu, Rektor juga menyampaikan terima kasih kepada PLN atas kontribusinya. Serta sangat mengapresiasi atas inovasi dari mahasiswa USK ini. Ia menilai, kehadiran mobil listrik Glueh 1.0 adalah bagian adaptasi atas perkembangan dunia yang terus mengalami disruption, di mana teknologi menjadi kunci dan inovasi adalah sebuah keniscayaan.

“Dunia terus berkembang menuju otomasi, sementara disruption tak terbendung. Untuk itulah inovasi seperti mobil listrik ini perlu kita dukung dan USK sangat bangga semangat inovasi terus berkembang di perguruan tinggi ini,” ucap Rektor.

General Manajer PLN Aceh, Ir. Abdul Mukhlis, M.Eng memberikan apresiasi kepada USK yang telah berhasil melahirkan karya mobil listrik tersebut. Terkait kemungkinan diproduksi massal, hal tersebut akan dibicarakan lebih lanjuit. Ia berharap, kerja sama seperti ini dapat terus terjalin antara USK dengan PLN Aceh.

“Untuk produksi massal akan kita bicarakan lebih lanjut baik dengan Pak Rektor maupun internal kami di PLN. Saya mengucapkan selamat atas peluncuran Glueh1.0,” sebut Abdul Muklis. [ril].

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...