Menakar Peluang Ekonomi Syariah di Tangan Erick Thohir

Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir terpilih menjadi Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) periode 2021-2023, menggantikan Wimboh Santoso.
Erick mengatakan siap memimpin MES selama tiga tahun ke depan. Ia optimis ekonomi Indonesia bisa bangkit dan lepas landas dari masa-masa sulit pada 2023. Namun, Erick mengaku perlu melihat berbagai upaya strategis yang dipersiapkan sejak tahun ini dan tahun depan.
Ia juga menggagas empat target yang ingin dicapai. Pertama, ingin mengembangkan pasar industri halal di dalam dan luar negeri. Menurutnya, hal ini bukan suatu yang tidak mungkin karena Indonesia merupakan negara berpenduduk muslim besar di dunia dan memiliki pasar yang besar pula.
Kedua, dia ingin mengembangkan industri keuangan syariah. "Kita harus tingkatkan apalagi sekarang tren digital sudah terjadi, suka tidak suka, kita harus menguatkan fintech dan industri keuangan syariah secara modern tanpa meninggalkan kearifan lokal kita sebagai bangsa," katanya, melansir CNN Indonesia.
Ketiga, Erick ingin meningkatkan aliran investasi syariah, tak hanya dari luar negeri tapi juga dari pengusaha nasional dan daerah. Sedangkan target terakhir, memberikan pembinaan berkelanjutan dan berjenjang dari desa.
Untuk mencapai semua target ini, Erick mengajak semua pemangku kepentingan di MES untuk bertukar pikiran dan berkoordinasi. "Tapi kita harus pikirkan program-program ini riil," tutupnya.
Mampukah Mengejar Ketertinggalan?
Dalam acara ‘7th Indonesia Islamic Economic Forum’ Jumat pekan lalu, Erick pernah menyampaikan bahwa penetrasi industri perbankan syariah di Indonesia masih tertinggal jauh dibandingkan dengan jiran Malaysia.
Hadirnya Bank Syariah Indonesia (BSI) sebagai entitas bank hasil penggabungan PT Bank BRI Syariah Tbk., PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BNI Syariah, kata Erick, dapat memperluas penetrasi ekonomi nasional melalui industri perbankan syariah.
"Kita memberanikan diri membuat terobosan yaitu merger bank syariah yang ada di Himbara (Himpunan Bank Milik Negara)," ucap Erick Thohir, melansir laman Bisnis.
Ia menargetkan BSI menjadi stabilisator pertumbuhan dan ekonomi nasional yang lebih luas dan tidak hanya berpangkal kepada sebagian orang saja. Karenanya penting melakukan intervensi demi keberpihakan terhadap perekonomian nasional.
Di sisi lain, Erick juga melihat peluang Indonesia membangun industri syariah. Di antaranya, jumlah penduduk muslim Indonesia yang besar sebagai salah satu fondasi untuk membangun industri halal.
"Halal food sendiri adalah yang luar biasa dan kita masih menjadi market, bukan menjadi produsen," kata Erick Thohir.
Ia juga melihat peluang industri di bidang busana muslim, yang saat ini punya pasar yang besar di Indonesia. Tinggal lagi mengarahkannya untuk jadi trendsetter yang baru di luar negeri.
Dengan pasar syariah yang besar, lanjut dia, sudah saatnya Indonesia menjadi negara produsen. "Tapi tidak hanya market dan logistik saja, untuk menjadi negara produsen harus ada dukungan pendanaan," kata Erick Thohir.
Sinergis dengan Kinerja Kementerian BUMN
Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Eko Listiyanto menilai Menteri BUMN Erick Thohir tepat menjadi Ketua Umum MES untuk mengembangkan perekonomian syariah di Indonesia.
Kepada Antara, Sabtu lalu, Eko menilai beberapa langkah dan kebijakan di Kementerian BUMN yang menurutnya sinergis. Karena salah satunya justru menyentuh aspek ekonomi syariah.
Beberapa hal yang terlihat, lanjut dia, seperti merger tiga bank syariah BUMN oleh Erick Thohir menjadi Bank Syariah Indonesia. Menurut Eko, Merger ini menandakan babak baru, bahwa perbankan Indonesia bisa berkompetisi dengan model-model perbankan serta pembiayaan konvensional.
Di samping itu, lanjut dia, terpilihnya Erick Thohir juga menjaga harapan dari para pegiat ekonomi syariah, mengingat gebrakan-gebrakan Menteri BUMN tersebut sebelumnya.
Kendati masih sulit mengimbangi perbankan konvensional, Erick memiliki capaian target akselerasi untuk menggerakkan lagi perekonomian syariah. Apalagi musim pandemi bisa menjadi momentum bagi ekonomi syariah untuk bangkit dan memiliki daya tahan lebih baik terhadap gejolak. []
Komentar