Menanti Nova Bebas dari Covid-19

Waktu Baca 16 Menit

Menanti Nova Bebas dari Covid-19
Gubernur Aceh, Nova Iriansyah menjalani suntik vaksin Covid-19 tahap kedua di Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin, di Kota Banda Aceh, pada Jumat (29/1/2021). readers.id | Muhammad

Meskipun Gubernur Aceh, Nova Iriansyah sudah 25 hari melakukan isolasi mandiri, setelah dinyatakan positif Covid-19 akhir Mei lalu, hingga sekarang masih sedang menjalani isolasi mandiri. Publik pun mulai bertanya-tanya keberadaan kepala pemerintah Aceh.

Ini kemudian menjadi bola liar di media sosial. Para netizen mempertanyakan keberadaan Nova Iriansyah, sudah lebih dua pekan masih melakukan isolasi mandiri dan belum pernah muncul ke publik.

Semakin kontroversi, Satgas Covid-19 maupun Juru Bicara Pemerintah Aceh tidak mempublikasikan surat keterangan Nova Iriansyah masih positif Covid-19. Hanya mengabarkan ke publik, Kepala Pemerintah Aceh masih sedang melakukan isolasi mandiri sesuai dengan saran dokter.

Terlebih bersamaan dengan itu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga sedang melakukan penyelidikan terbuka di Aceh, terkait dugaan tindak pidana korupsi sejumlah proyek di Serambi Makah. Seperti pengadaan KMP Aceh Hebat, proyek tahun jamak, dana bantuas sosial hingga dana refocusing selama pandemi Covid-19.

Atas dasar itulah, Majelis Pemuda Aceh meminta Satgas Covid-19 Aceh secepatnya mengumumkan kondisi Gubernur terkini. Ini untuk menepis kecurigaan publik, bahwa melanjutkan isolasi upaya menghindari pemeriksaan dari KPK.

Penyidik KPK sedang memeriksa sejumlah pejabat pemerintah Aceh, dari tingkat Kepala Dinas hingga jajaran di bawahnya. Di antaranya yang telah diminta keterangan Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Junaidi, mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Aceh, Azhari saat ini sedang menjabat sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong (DPMG) Aceh.

“Publik menilai bahwa ini adalah pelarian (Nova) dari KPK. Namun kita tetap menganggap sebagai bentuk praduga tak bersalah, ini benar-benar sakit,” kata Delky Nofrizal dari Majelis Pemuda Aceh dalam konferensi pers yang digelar di salah satu Warkop di Banda Aceh, Rabu (23/6/2021).

Bahkan Delky menyarankan Nova Iriansyah agar menjalani uji swab di Laboratorium Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (USK), karena dianggap lebih independen dibandingkan Laboratorium PCR milik pemerintah.

Delky Nofrizal menyebutkan, sangat penting Nova mengabarkan sesegara mungkin keadaan kesehatannya, untuk meyakinkan publik bahwa Nova masih dalam keadaan terinfeksi Covid-19 dan bukan bagian dari pelarian terhadap pemeriksaan KPK atas dugaan korupsi pengadaan Kapal Aceh Hebat dan sejumlah indikasi lainnya.

“Untuk itu, sebagai langkah konkret membuktikan bahwa gubernur benar-benar positif Covid-19 yakni dengan menggunakan tes PCR yang dilakukan oleh Lab Fakultas Kedokteran USK,” tambahnya.

Delky berujar, dugaan pelarian ini muncul karena sudah lebih 14 hari Gubernur Aceh dinyatakan positif Covid-19 sejak sehari setelah surat pemanggilan KPK dan kini masih dalam kondisi isolasi.

“Kita dari MPA mendesak agar KPK turun tangan langsung. Publik bertanya-tanya, sehingga untuk menjawab pertanyaan publik hari ini diperlukan adanya hasil Swab PCR secara independen,” pungkasnya.

Juru Bicara Pemerintah Aceh, Muhammad MTA pernah menyampaikan kondisi fisik Gubernur Aceh dalam keadaan sehat. Hanya saja sesuai saran medis harus menjalani isolasi lebih lanjut.

“Secara fisik Pak Gub sehat-sehat saja, namun paparan Covid-19 ini berstatus Orang Tanpa Gelaja (OTG),” kata MTA kepada readers.ID, Jumat (18/6/2021).

Kendati demikian, MTA memastikan roda pemerintahan tetap berjalan normal, mengingat ia selalu memberikan arahan kepada Satuan Kerja Pemerintah Aceh (SKPA) secara daring.

“Roda pemerintahan masih normal, dan pak gub melakukan arahan-arahan kepada SKPA dan pejabat lainnya melalui daring,” kata MTA.

Sebelumnya sekelompok orang menamakan dirinya Tim Penyelamat Gubernur Aceh (TPGA) menyarankan kepada tim medis yang merawat Nova Iriansyah agar segera memperpanjang masa isolasi orang nomor satu di Aceh. Tak tanggung-tanggung, TPGA meminta diperpajang hingga 3 bulan ke depan.

Permintaan ini kemudian menimbulkan kontroversi dan menjadi bahan diskusi di jagad maya, terutama menjadi viral di media sosial. Beragam komentar dilontarkan nitizen, salah satunya meminta tim medis mempublikasikan surat keterangan Nova Iriansyah belum sembuh dari virus corona.

“Kendatipun masa isolasi Covid-19 ditentukan 14 hari, namun demi kebaikan orang nomor satu di Aceh tersebut, perlu dilakukan langkah kongkret untuk diperpanjang hingga tiga bulan mendatang,” kata Humas Ketua Tim Penyelamat Gubernur Aceh, Mutaqin kepada readers.ID, Jumat (18/06/2021).

Mutaqin menilai, proses penyembuhan yang ideal Gubernur Aceh tidak cukup hanya 2 minggu atau 1 bulan. “Jangan sampai setelah sembuh beliau yang merupakan simbol Pemerintahan Aceh kembali terjangkit Covid-19, hal ini pasti akan sangat memilukan hati masyarakat Aceh,” jelasnya.

Gubernur Aceh Nova Iriansyah dinyatakan positif Covid-19, usai melakukan tes usap atau swab PCR (polymerase chain reaction) pada Senin 31/05/2021, pagi. Dia dilaporkan merupakan pasien Orang Tanpa Gejala (OTG).

“Beliau (Nova) positif covid tanpa gejala,” kata Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh, Muhammad Iswanto, Senin (31/05/2021) melalui keterangan tertulis.

Iswanto mengatakan, dipastikan selama ini gubernur selalu mengikuti semua kegiatan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Semua kegiatan, baik kegiatan formal maupun non-formal seperti penerimaan tamu dilakukan dengan prokes yang ketat.

Gubernur Nova sendiri rutin melakukan tes PCR pada setiap Senin pagi selama pandemi. Hal itu untuk memastikan gubernur yang melakukan aktivitas dan berjumpa orang banyak dan beragam tidak terpapar. Artinya, gubernur telah menjaga dirinya dan lingkungannya dengan baik agar tidak terpapar covid.

Iswanto menegaskan, meski terpapar covid-19, gubernur tetap akan melakukan aktifitas harian seperti memimpin rapat dan memberikan arahan kepada pimpinan SKPA melalui daring. Hal itu dilakukan gubernur sembari melakukan isolasi mandiri di kediamannya.

“Semua kegiatan pemerintahan insya Allah akan berlangsung seperti biasa. Pak Gubernur tetap akan memimpin rapat, melalui daring tentunya,” kata Iswanto.

Gubernur Aceh, Nova Iriansyah dinyatakan terinfeksi virus corona, setelah dua kali menjalani vaksinasi jenis Sinovac.

Ketua Partai Demokrat Aceh ini pertama kali menerima suntikan vaksin Sinovac pada 15 Januari 2021. Usai disuntik, Nova mengaku saat itu tidak merasakan apapun, bahkan tidak merasa cemas.

Baru kemudian Nova menyebutkan pada suntikan kedua pada 29 Januari 2021 hanya mengalami sedikit nyeri pada bahunya. Nova menyebutkan saat itu tidak ada efek samping yang serius.

Kabar mengejutkan kemudian, ternyata meskipun sudah dua kali menjalani vaksin, politisi Partai Demokrat ini tetap masih terpapar virus corona. Padahal Iswanto menyebutkan, selama ini gubernur selalu mengikuti protokol kesehatan yang ketat setiap beraktivitas baik formal maupun informal.

Begitu juga Gubernur Nova sendiri rutin melakukan tes PCR pada setiap Senin pagi selama pandemi. Hal itu untuk memastikan gubernur yang melakukan aktivitas dan berjumpa orang banyak dan beragam tidak terpapar. Artinya, gubernur telah menjaga dirinya dan lingkungannya dengan baik agar tidak terpapar Covid-19.

Hal yang menjadi persoalan kemudian, setelah masa isolasi mandiri selama 14 hari, kemudian ternyata masih positif virus corona. Tim Satgas Covid-19 Aceh terlambat merespon bola liar yang mulai berkembang bebas di media sosial.

Baru sekarang pihak pemerintah merespon dengan melakukan konferensi pers di Media Center Humpro Setda Aceh, Kamis 24 Juni 2021, menyampaikan perkembangan kesehatan Gubernur Aceh setelah 24 hari tanpa kabar yang jelas.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Aceh bersama Tim Medis RICU dan PINERE Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA)  menyampaikan Gubernur Nova terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan hasil swab PCR pada 31 Mei 2021, dan langsung melakukan isolasi mandiri sesuai Protokol Penanganan Covid-19.

Selang empat hari, tanggal 4 Juni, Gubernur Nova  kembali menjalani pemeriksaan dan hasilnya masih positif Covid-19, dan meneruskan isolasi sesuai rekomendasi tim medis yang menangani perawatannya.

"Hasil swab berikutnya pada 14 Juni 2021 juga masih terdeteksi materi genetik virus corona," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Aceh Saifullah Abdulgani (SAG).

Selanjutnya, pada 21 Juni 2021, tim medis kembali melakukan uji swab dan hasilnya masih tetap positif Covid-19. Kondisi positif berlanjut bagi pasien Covid-19 bukanlah fenomena baru. Ada banyak evidence-nya di dalam dan luar negeri.

Karena itu, lanjut SAG,  tim medis RICU dan PINERE RSUDZA Banda Aceh tetap menganjurkan Nova Iriansyah untuk melanjutkan isolasi mandiri untuk percepatan pemulihan kesehatannya.

Sementara, dr. T. Zulfikar, Sp.P (K) FISR yang menangani perawatan Gubernur Nova menjelaskan, kondisi Nova saat pertama kali diketahui positif Covid-19 tidak menunjukkan gejala. Namun dua hari kemudian Gubernur disebut mulai memiliki gejala ringan seperti batuk, pegal-pegal dan hilang penciuman.

"Jadi kriteria pertama yang kita anggap sebagai tanpa gejala, kemudian dari tim medis kita menyampaikan bahwa ini dengan gejala ringan," ujar Zulfikar.

Saat itu Gubernur dianjurkan melakukan isolasi mandiri dan meningkatkan kesehatan sehingga kemudian gejala ringan yang dialami gubernur berangsur hilang.

"Dan sekarang meskipun masih terkonfirmasi positif, alhamdulillah gejala batuk ringan sudah tidak ada lagi dan penciuman juga sudah normal," ujarnya.

Berdasarkan kondisi terkini Gubernur Nova yang masih terkonfirmasi positif Covid-19, maka tim medis merekomendasikan gubernur untuk tetap menjalani isolasi mandiri sampai hasil uji swab menunjukkan negatif. Hal itu dilakukan sesuai protokol kesehatan Covid-19 yang berlaku, baik secara global maupun di Indonesia.

Untuk diketahui, adalah hal wajar jika seseorang masih dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil uji swab meskipun telah menjalani isolasi selama dua pekan, sebagaimana pada kasus Gubernur Nova.

Hal yang sama juga pernah dialami Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang terpapar Covid-19 pada Desember tahun lalu. Saat itu hasil swab Gubernur Anies masih terkonfirmasi positif Covid-19 meskipun telah menjalani isolasi mandiri selama tiga pekan.

dr. M. Fuad Sp.PD FINASIM yang juga anggota tim medis perawatan Gubernur Nova, menyebutkan manfaat pemberian vaksin sebagai salah satu strategi pengendalian pandemi. Namun setiap orang yang sudah divaksin juga disebut masih memiliki peluang untuk tertular virus itu.

Ia mengatakan, vaksin sesungguhnya tidak secara instan mencegah terjadinya penularan Covid-19. "Namun jika seseorang sudah divaksin, maka potensi orang tersebut untuk bergejala atau jatuh sakit dengan kondisi parah ketika tertular Covid-19 dapat dikurangi," ujar Fuad.

Dalam konferensi pers itu juga diterangkan, kondisi Gubernur yang terpapar Covid-19 tidak berpengaruh terhadap jalannya roda pemerintahan di Aceh.

Sejak menjalani isolasi mandiri pada 31 Mei 2021, gubernur tetap memimpin jalannya roda pemerintahan. Gubernur tetap menggelar dan memimpin sejumlah rapat dengan para Kepala SKPA melalui daring dan melakukan koordinasi memalui media telpon. []

Berita Terkait:

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...