Inovasi dari Ampas Kopi
Mahasiswa Agribisnis USK Raih Juara 3 Nasional di Creanovative 2025
Ide mereka bukan hanya unik, tapi juga sangat aplikatif, menyentuh isu lingkungan sekaligus sosial. Ini jenis wirausaha yang dibutuhkan Indonesia ke depan

SEMARANG, READERS — Lima mahasiswa Program Studi Agribisnis berhasil menjadi Juara 3 Nasional dengan gagasan inovatif berbasis limbah kopi pada Creanovative 2025 di Semarang.
Mereka adalah Alfi Rahmatillah, Farisadilla Fathiya, Suci Purnama, Bella Nafisa Muherli, dan Putri Afridayanti, mahasiswa angkatan 2024 yang hadir mewakili suara generasi muda yang peduli lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.
Dengan bimbingan dari dosen Agribisnis, Irfan Zikri, mereka menggagas ide bisnis berjudul “Briket Ampas Kopi: Energi Alternatif Ramah Lingkungan dalam Model Wirausaha Sosial Inklusif dan Keberlanjutan.”
Bermula dari pengamatan sederhana di perkebunan kopi daerah, para mahasiswa ini melihat tumpukan ampas kopi yang selama ini dianggap tak berguna.
Namun dari ‘sisa’ itu, mereka melihat potensi. Bahan yang dianggap limbah ternyata bisa diolah menjadi briket energi, alternatif pengganti kayu bakar dan LPG yang semakin mahal dan langka di pedesaan.
Tak hanya fokus pada sisi teknis, mereka merancang model usaha sosial inklusif yang memungkinkan masyarakat lokal—terutama petani dan perempuan desa—terlibat langsung dalam proses produksi dan distribusinya. Konsep ini menggabungkan tiga nilai utama: inovasi teknologi, keberlanjutan lingkungan, dan dampak sosial.
Ajang Creativitas Mahasiswa
Ajang Creanovative 2025 diselenggarakan oleh Lembaga Kewirausahaan Universitas Dian Nuswantoro (UDINUS), Semarang, pada 18–19 Juni 2025.
Acara yang dibuka oleh Rektor UDINUS, Prof. Pulung Nurtantio Andono, S.T., M.Kom menjadi ajang adu kreativitas dan inovasi mahasiswa dari berbagai kampus ternama di Indonesia.
Kompetisi terbagi dalam dua kategori: Creanovative Expo dan Pitch Deck Kewirausahaan Nasional, dengan tema produk berbasis teknologi dan berwawasan keberlanjutan.
Dalam kategori Pitch Deck, tim Agribisnis USK tampil meyakinkan di hadapan juri profesional dari dunia usaha dan akademik, dan meraih skor akhir 310,75 poin—cukup untuk mengantarkan mereka ke posisi tiga besar nasional.
Dewan juri dalam kompetisi ini terdiri dari figur-figur berpengaruh, seperti Bryan Erfanda Putra (CEO E-Club Indonesia), Sugiyopranoto (Branch Manager Bank Mandiri), hingga Prof. Rindra Yusianto dari UDINUS.
Mereka tak hanya menilai dari sisi inovasi produk, tetapi juga aspek kebermanfaatan sosial, keberlanjutan bisnis, dan kesiapan implementasi.
“Ide mereka bukan hanya unik, tapi juga sangat aplikatif, menyentuh isu lingkungan sekaligus sosial. Ini jenis wirausaha yang dibutuhkan Indonesia ke depan,” ungkap salah satu juri.
Prestasi ini menjadi cermin bahwa mahasiswa Agribisnis USK tidak hanya memahami teori, tetapi mampu merumuskan solusi konkret atas tantangan di lapangan. Lebih dari sekadar lomba, capaian ini menegaskan komitmen mereka dalam memajukan sektor agribisnis yang berkelanjutan, humanis, dan berbasis lokal.
Bagi mereka, ini bukan akhir, melainkan awal dari perjuangan menjadikan briket ampas kopi sebagai gerakan nyata—yang tak hanya menyehatkan lingkungan, tapi juga membuka harapan ekonomi bagi komunitas akar rumput.
“Kami ingin inovasi ini tumbuh di tengah masyarakat. Kami percaya, dari Aceh, kita bisa memberi kontribusi nyata untuk masa depan energi bersih Indonesia,” ujar Farisadilla Fathiya penuh semangat.
Dengan prestasi ini, Program Studi Agribisnis USK kembali membuktikan dirinya sebagai kawah candradimuka calon-calon wirausahawan sosial masa depan.
Melalui kombinasi antara riset, empati sosial, dan kreativitas, mahasiswa tidak hanya didorong untuk berpikir kritis, tetapi juga bertindak untuk perubahan.
Komentar