Rektor USK Paparkan Inovasi Sosial Nilam dalam Semiloka Nasional 

Banda Aceh Jadi Kota Parfum Indonesia

Waktu Baca 4 Menit

Rektor USK Paparkan Inovasi Sosial Nilam dalam Semiloka Nasional 

BANDA ACEH, READERS — Rektor Universitas Syiah Kuala (USK), Prof. Marwan, mempresentasikan Social Innovation (Inovasi Sosial) yang di dilakukan USK dalam 10 tahun terakhir untuk komoditas unggulan nasional Nilam Aceh, Jumat (23/5/2025) di Lantai 8 Gedung Landmark BSI Aceh.

Dalam presentasinya, Rektor Marwan menjelaskan secara mendalam sejarah dan perkembangan Nilam di Indonesia. Ia menekankan pentingnya pendekatan inklusif yang berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dalam inovasi sosial yang diterapkan oleh USK.

"Inovasi ini melibatkan sinergi penta helix, yakni kolaborasi antara Perguruan Tinggi, Pemerintah, Dunia Usaha, Masyarakat, dan Media, ditambah lembaga keuangan serta manajemen logistik," ungkapnya.

Marwan merinci berbagai terobosan yang telah dilakukan, mulai dari pembibitan, budidaya, penyulingan, hingga pemasaran produk turunan Nilam

Walikota Banda Aceh, Illiza Sa'adudin Djamal, menyerahkan cindera mata kepada Wakil Mentri Dalam, Negeri Bima Arya, selepas acara Semiloka Nasional tentang Industri Nila Aceh, Jum'at (23/5/2025)

"Kami telah berhasil mengekspor produk Nilam dari Aceh langsung ke Perancis melalui Maskapai Penerbangan Nasional Garuda Indonesia," tambahnya.

Rektor juga mengajak semua komponen masyarakat untuk berkolaborasi dalam membentuk ekosistem hulu-hilir yang komprehensif, guna menciptakan daya gerak positif bagi ekonomi, sosial, dan lingkungan.

"USK siap bekerjasama dengan Pemerintah Kota Banda Aceh untuk melakukan transfer iptek dan pendampingan bagi petani, penyuling, dan UMKM," tegasnya.

Apresiasi Kota Banda Aceh

Walikota Banda Aceh, Illiza Sa'adudin Djamal, dalam sambutannya, menyampaikan rasa syukurnya atas pelaksanaan Semiloka Nasional ini. Ia menekankan bahwa Banda Aceh memiliki potensi besar dalam pengembangan parfum, berkat warisan Nilam yang telah dikenal di pasar internasional.

"Kini saatnya kita kembangkan parfum sendiri di Kota Banda Aceh," kata Illiza.

Illiza juga mengungkapkan rencananya untuk membangun tugu "Banda Aceh Kota Parfum Indonesia" di lokasi strategis, serta mengembangkan taman-taman tematik atsiri untuk mendukung inisiatif ini.

"Kami juga akan berkolaborasi dengan berbagai pihak, terutama dari kementerian dan pemerintah daerah lainnya, agar hulu-hilir Banda Aceh Kota Parfum semakin berkembang," tutupnya.

Semiloka Nasional ini juga dihadiri oleh Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya dan Dessy Ruhati, Sekretaris Utama Badan Ekonomi Kreatif, dengan Syaifullah Muhammad sebagai moderator.

Walikota Banda Aceh, Illiza Sa'adudin Djamal, menyerahkan cinera mata kepada Rektor USK, Profesor Marwan selepas acara Semiloka Nasional tentang Industri Nilam Aceh di Gedung Landmark BSI Aceh, Jum'at (23/5/2025)

Acara ini merupakan bagian dari rangkaian Road to Launching Banda Aceh Kota Parfum Indonesia, yang akan dilanjutkan dengan peluncuran produk parfum Nilam milik Pemko Banda Aceh pada malam harinya, bermerk Tarina, bersamaan dengan peringatan 820 tahun kelahiran Kota Banda Aceh.

"Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, diharapkan Banda Aceh dapat menjadi pusat pengembangan parfum yang berkelanjutan dan berdaya saing tinggi di pasar global", ujar Syaifullah.

Untuk diketahui, berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat hadir memeriahkan semiloka ini.

Editor:
Sumber:ARC USK

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...