Mensos RI Tri Rismaharini Sebut Anggaran 2023 Hanya Rp50 M, 2022: Rp78 M

JAKARTA, READERS – Menteri Sosial (Mensos) RI, Tri Rismaharini mengaku khawatir dengan anggaran bantuan sosial (bansos) bencana untuk tahun 2023 yang hanya Rp50 miliar.
Kekhawatirannya itu lantaran setengah dari total uang tersebut sudah terpakai hampir setengagnya.
"Kemudian realisasi bansos bencana dan ketersediaan bantuan (buffer stock)," kata Tri Rismaharaini seperti dilansir dari kumparan, Selasa (28/3/2023).
Ia melanjutkan, terus terang, tambahnya, yang saya takutkan ini karena anggaran 2023 itu hanya Rp 50 miliar.
"Sementara sampai dekat Maret itu sudah keluar anggaran Rp 22 miliar," kata Risma dalam rapat dengan komisi VIII DPR di Gedung DPR, Senayan, Selasa (28/3/2023).
Lebih lanjut Risma mengaku, pihaknya akan berusaha mengajukan tambahan anggaran ke Kementerian Keuangan lantaran kekhawatiran akan habis dipertengahan tahun 2023 ini.
"Jadi kurang lebih sisanya hanya Rp 3 miliar. Yang saya khawatir Juli sudah tidak bisa kami bantu. Saya sudah mengajukan untuk tambahan anggaran ini dua kali. Baik sekali lagi saya ajukan," ujarnya.
Disebutkan bahwa rata-rata kebutuhan untuk pemenuhan ketersedian anggaran sebesar Rp17 miliar setiap bulannya.
Kemudian, Ia juga tampak membandingkan besaran anggaran tahun lalu dengan tahun ini dengan nilai Rp78 miliar.
"Nah, ini rata-rata kebutuhan per bulan ini Rp 17 miliar kalau rata-rata untuk buffer stock, kemudian saldo buffer stock logistik 2022 itu Rp 78 miliar. Ini tersebar di seluruh Indonesia, anggarannya Rp 70 miliar 2023," tutur dia.
"Jadi jumlah pagu buffer stock Rp 149 miliar. Jadi estimasi buffer stock yang dapat terpenuhi sampai dengan Agustus kurang lebih 8,6 hanya 8,6 bulan," sebutnya.
Ia mencontohkan jika terjadi bencana di NTB maka tak mungkin Kemensos membawa ketersediaan bantuan dari Aceh yang letaknya sangat jauh dari lokasi bencana. Buffer stock yang akan diambil adalah buffer stock dari wilayah terdekat.
"Tapi itu juga berat kalau misalkan yang kita sebesar itu misal Pulau Selayar di Nias, di Mentawai itu kita sebar begitu. Jadi kalau kejadiannya misalnya di NTB, kami tak mungkin ambil buffer stock dari daerah-daerah jauh [seperti] Aceh. Itu enggak mungkin," pungkasnya.
Komentar