Minat Kuliah di Politeknik Teknologi Nuklir Biaya 0 Rupiah? Simak Infonya

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengeluarkan kebijakan biaya nol rupiah untuk melanjutkan pendidikan di Politeknik Teknologi Nuklir, Yogyakarta.

Waktu Baca 6 Menit

Minat Kuliah di Politeknik Teknologi Nuklir Biaya 0 Rupiah? Simak Infonyabrin.go.id
Kampus Politeknik Teknologi Nuklir Yogyakarta

Jakarta - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengeluarkan kebijakan biaya nol rupiah untuk melanjutkan pendidikan di Politeknik Teknologi Nuklir, Yogyakarta. Kebijakan ini menjadi salah satu wujud upaya BRIN dalam mencetak talenta muda yang berorientasi riset dan inovasi.

Melansir dari brin.go.id, Jum’at (4/2/2022), BRIN mengeluarkan kebijakan biaya kuliah nol rupiah untuk melanjutkan pendidikan di Politeknik Teknologi Nuklir tahun akademik 2022/2023 bagi mahasiswa baru. Informasi yang dihimpun Readers.ID, kabar baik inipun disampaikan oleh Plt. Deputi Bidang SDM Iptek, Edy Giri Rachman Putra. Melalui kebijakan ini Edy mengharapkan para mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan riset nantinya semakin bertambah banyak. 

“Diharapkan dengan kebijakan ini mahasiswa Politeknik akan lebih banyak terlibat dalam kegiatan riset yang dilakukan BRIN dalam rangka penguatan kapasitas, baik dari sisi akademik maupun keterampilan. Sekaligus juga bentuk implementasi merdeka belajar, sehingga pembelajaran dapat lebih banyak dilakukan di luar kampus,” kata Edy.

Kebijakan ini, tambah Edy, merupakan kebijakan dalam rangka membuka kesempatan yang lebih luas lagi bagi mahasiswa yang memiliki minat/passion yang kuat untuk belajar tentang nuklir namun memiliki keterbatasan baik dari sisi ekonomi. 

“Bagi BRIN, kebijakan ini menjadi kesempatan untuk mendapatkan talenta-talenta yang akan disiapkan sebagai SDM Unggul iptek, khususnya di bidang ketenaganukliran,” tambahnya.

Kebijakan biaya kuliah nol rupiah menurut Edy, akan diimplementasikan secara terus menerus, sambil dilakukan evaluasi. 

Edy menegaskan, kebijakan ini merupakan bentuk engagement pembinaan dini untuk pengembangan talenta nasional dibidang riset dan inovasi. Hal ini dikarenakan mahasiswa memiliki kesempatan/keterlibatan yang lebih banyak untuk melakukan kegiatan riset di BRIN, akses ke fasilitas maupun membantu para periset di BRIN termasuk melakukan invensi dan inovasi yang mungkin dapat dimanfaatkan di dunia kerja setelah mereka lulus.

“Dengan kebijakan tersebut harapannya akan dapat menggairahkan dan menguatkan atmosfir akademik di kampus dari sisi pembelajaran, penelitian/riset termasuk juga pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa,” harapnya.

Sementara itu Plt. Direktur Politeknik Teknologi Nuklir, Muhtadan dalam kesempatan yang sama juga membenarkan informasi kebijakan biaya kuliah nol rupiah ini. 

Kebijakan ini dilaksanakan dengan menyediakan seluruh biaya operasional penyelenggaraan pendidikan bagi seluruh mahasiswa di Poltek Nuklir, sehingga mahasiswa tidak perlu mengeluarkan biaya terkait dengan pelaksanaan pendidikan selama masa studi.

Melalui kebijakan ini, lanjut Muhtadan, BRIN mengajak para talenta muda untuk dapat melanjutkan pendidikan di bidang ketenaganukliran. “Politeknik Teknologi Nuklir mengajak talenta muda untuk bergabung menjadi mahasiswa dengan melalui program kuliah nol rupiah selama studi,” kata Muhtadan.

“Lulusan Politeknik Teknologi Nuklir juga akan dibekali dengan sertifikat kompetensi tambahan seperti petugas proteksi radiasi (PPR) Industri dan Medik, Operator perangkat NDT (Radiografi dan UT). Selain itu, mahasiswa Politeknik Nuklir akan diberikan kesempatan untuk menjadi research assistant pada pusat penelitian di BRIN, kemudian alumni Poltek Nuklir juga mendapat kesempatan untuk mengambil beasiswa Degree by Research untuk jenjang S2 hingga S3 dengan biaya dari BRIN,” tambahnya.

Pada tahun 2022, Politeknik Teknologi Nuklir menargetkan penerimaan mahasiswa baru sebanyak 120 mahasiswa, yang berasal dari lulusan SMA/SMK/MAN/sederajat tahun ajaran 2021/2022. Dengan adanya kebijakan program nol rupiah ini pihaknya berharap akan meningkatkan animo masyarakat khususnya talenta muda untuk bergabung menjadi mahasiswa Politeknik Teknologi Nuklir, sehingga nantinya poltek nuklir mampu menghasilkan SDM iptek nuklir yang memiliki kompetensi dan bersertifikat.

Politeknik Teknologi Nuklir sebelumnya bernama Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir (STTN) berada di bawah koordinasi Badan Tenaga Nuklir Nasional. Setelah dikeluarkannya Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2021 tentang Badan Riset dan Inovasi Nasional, maka secara otomatis Politeknik Teknologi Nuklir sekarang berada di bawah koordinasi BRIN.

Politeknik Teknologi Nuklir merupakan perguruan tinggi kedinasan yang para lulusannya diharapkan menjadi SDM nuklir handal. Saat ini Politeknik Nuklir memiliki 2 Jurusan dan 3 Program Studi, yaitu Jurusan Teknokimia Nuklir dengan Program Studi Teknokimia Nuklir dan Jurusan Teknofisika Nuklir dengan Program Studi Elektronika Instrumentasi, dan Elektromekanik.

Melalui media Reiders.ID ini menyampaikan, jika berminat kuliah di Politeknik Teknologi Nuklir ini dapat mengunjungi website resmi BRIN, di https://www.brin.go.id/, atau dapat mendaftar dengan di alamat bit.ly/pmb-politekniknuklir-2022.[]

Sumber:BRIN

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...