Nasir Djamil Dorong Polisi Percepat Penyelidikan PMI Banda Aceh

BANDA ACEH, READERS – Anggota DPR RI asal Aceh, M Nasir Djamil meminta aparat kepolisian untuk mempercepat proses penyelidikan kasus dugaan pengiriman darah tak sesuai prosedur di Palang Merah Indonesia (PMI) Banda Aceh.

Kasus pengiriman darah tersebut kini sedang menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat sejak munculnya isu ini beberapa pekan lalu. Dari itu, Nasir Djamil meminta dan mendorong pihak berwajib untuk mempercepat proses penyelidikan itu. 

Tujuan percepatan penyelidikan tersebut, menurut Nasir Djamil, agar tidak terjadinya politisasi yang berujung pada kerugian terhadap PMI secara universal (umum).

"Kita harap kepolisian lebih cepat, jangan kemudian memperlambat proses, karena semakin lama semakin rawan di politisasi, dibuat isu yang merugikan PMI secara umum," kata Nasir Djamil. 

Dilansir dari Antara pada Rabu (25/5/2022), ungkapan tersebut disampaikan Nasir Djamil setelah selesai melakukan kunjungan kerja dan berdiskusi dengan relawan PMI, di Rumah PMI Banda Aceh pada Selasa (24/5/2022).

Menurut Nasir Djamil, terkait adanya dugaan penyimpangan dalam pengiriman darah ke daerah Tangerang, memang harus diselesaikan secepat mungkin, karena jika proses ini lambat bisa merugikan PMI dan berdampak kepada masyarakat. 

Jika nantinya dalam proses penelusuran itu terdapat adanya dugaan penyimpangan, maka segera dilanjutkan ke tahapan berikutnya.

"Karena itu saya minta kepada polisi bekerja secara profesional, bisa bekerja cepat sehingga isu miring ini bisa reda kembali, sehingga tidak ada pihak-pihak yang memainkan isu ini," ucap Nasir Djamil.

Terkait isu pengiriman darah tersebut, lanjutnya, perlu diredakan supaya masyarakat kembali memiliki keinginan untuk mendonorkan darahnya, mengingat darah ini benar-benar dibutuhkan masyarakat.

"Pemerintah kita harapkan juga bisa menjaga suasana kondusif ketika ada isu miring yang menimpa PMI, bukan malah sebaliknya," demikian Nasir Djamil.

Untuk diketahui, sebelumnya Polresta Banda Aceh telah memeriksa sejumlah saksi terkait kasus dugaan pengiriman darah sekitar 2.050 kantong ke Tangerang, oleh PMI Banda Aceh.