Panglima TNI Minta Vaksinasi di Aceh Dipercepat

Waktu Baca 3 Menit

Panglima TNI Minta Vaksinasi di Aceh Dipercepat
Kapolri, Panglima TNI, dan Forkopimda Aceh dalam sesi jumpa pers. [Foto: Rianza Alfandi]

Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Marsekal Hadi Tjahjono dan Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama rombongan tiba di Aceh, pada siang ini, Selasa (2/11/2021).

Panglima TNI dan Kapolri bersama rombongannya datang ke Aceh untuk meninjau proses vaksinasi massal di gedung Banda Aceh Convention Hall (BACH) dan melakukan pertemuan dengan pihak Forkopimda Aceh.

Marsekal Hadi mengatakan, selain meninjau vaksinasi massal dan melakukan pertemuan dengan Forkopimda, tujuan mereka ke Aceh juga untuk mempercepat capaian vaksinasi di seluruh Aceh.

"Kalau kita lihat di Kota Banda Aceh sendiri targetnya sudah 82 persen, namun di kabupaten/kota di Provinsi Aceh ini masih 31,2 persen," kata Marsekal kepada awak media, Selasa (2/11/2021).

Ia menuturkan, sesuai dengan perintah Presiden RI, Joko Widodo, pada bulan November target masyarakat yang sudah melakukan vaksinasi harus mencapai 50 persen. Kemudian pada bulan Desember sudah 70 persen.

"Sehingga terimuniti kekebalan komunal bisa tercapai dengan harapan kita semua sudah terlindungi. Dan tidak terjadi keparahan apabila terpapar Covid-19. Seperti saat ini yang dialami oleh beberapa negara yang saat ini sampai gelombang ketiga dan belum selesai, semoga ini tidak terjadi di Indonesia," sebutnya.

Marsekal menyebutkan, saat ini protokol kesehatan menjadi kunci dalam melaksanakan segala aktifitas. Meski kasusnya sedang menurun, masyarakat tidak boleh ueforia terlebih dahulu.

"Dan saya bersama pak Kapolri mengingatkan bahwa protokol kesehatan adalah kunci saat kita melaksanakan fase rileksasi. Jadi pengendoran ini jangan sampai kita euforia, kita lupa untuk tidak mentaati protokol kesehatan. Sehingga protokol kesehatan menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan tetap dilaksanakan," tutur Panglima.

"Saat ini memang kasus konfirmasi itu juga sudah turun karena testingnya sudah 92 persen dilaksanakan. Namun cacatannya 92 persen adalah untuk screning bagi masyarakat yang akan bepergian. Sedangkan untuk suspek sendiri sangat masih kurang," tambahnya.[]

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...