Pedagang: Kami Tak akan Pindah dari Pasar Kartini Peunayong

Waktu Baca 9 Menit

Pedagang: Kami Tak akan Pindah dari Pasar Kartini Peunayong
Spanduk protes pedagang di lokasi pasar Kartini. Foto: Hotli Simanjuntak/readers.ID

Pemerintah Kota Banda Aceh berencana memindahkan segala aktivitas pedagang di Pasar Peunayong ke Pasar Al-Mahirah Lamdingin. Pemindahan tersebut dijadwalkan dilaksanakan pada hari ini, Senin (24/5/2021).

Di Pasar Al-Mahirah Lamdingin, berbagai perlengkapan dan kebutuhan yang diperlukan oleh para pedagang sudah disediakan oleh Pemko Banda Aceh. Namun disayangkan, sejumlah pedagang masih menolak untuk direlokasi ke pasar tersebut.

Cut Srihandiyati misalnya, salah seorang pedagang yang berjualan di kawasan Pasar Kartini Peunayong itu mengatakan, ia menolak untuk dipindahkan karena menurutnya Pasar Al-Mahirah Lamdingin bukan tempat yang layak untuk berjualan.

"Memang ini Pasar Rakyat, pasar lama. Tempatnya tidak layak di sana, kemudian jauh lagi. Ongkas becak saja lebih kurang Rp 20 ribu pulang pergi. Kadang pukul delapan belum sampai ke sana, enggak laku pun kita jualan," katanya saat ditemui readers.ID di lokasi.

Ia bersikukuh tetap tidak akan menerima untuk direlokasi dari pasar tersebut. Menurutnya Pemerintah Kota Banda Aceh saat ini tidak lagi memperhatikan nasib rakyat-rakyat kecil.

Suasana pasar Kartini pasca pemindahan pedagang. Foto: Hotli Simanjuntak/readers.ID

"Pokoknya kami enggak pindah. Pak Amin kami pilih kemarin pikir akan aman, rupanya bertambah parah. Berarti dia enggak perhatian ke rakyat kecil ini. Ibaratnya dulu perlu uang recehan, cuma sekarang udah perlu uang miliaran, mau ambil pasar ini buat dia," kata Cut.

Kemudian, hal senada juga disampaikan pedagang lainnya, Nurhayati menuturkan bahwa tidak akan menerima rencana perpindahan pasar tersebut karena dinilai belum layak.

Menurutnya, kondisi di pasar Peunayong masih jauh lebih layak ketimbang harus memilih berjualan di Pasar Al-Mahirah, baik itu dari segi fasilitas maupun jangkaun jarak.

Bca Juga:

"Tempatnya cukup berat masih layak di sini, fasilitas masih layak di sini. Kenapa harus ke sana. Keadaannya pun ke sana jauh, kalau di sini kan dekat. Kemudian orang-orang kalau belanja kalau misal di tengah kan enak pergi ke sini, kalau ke sana kan lewat sekali jauh," kata Nurhayati.

"Seandaikan nanti pasar sudah jelek di sini, ini, itu, ka metunggeng-tunggeng boleh lah kita dipindah kan, ini pasar masih bagus kali, ngapain kita pindah," tambahnya

Selanjutnya, terkait aksi yang berujung bentrokan pada Minggu malam, dirinya mengaku terlibat di dalamnya, hanya ikut memegang spanduk saja.

"Ada semalam angkat-angkat sepanduk. Rata-rata pedagang semua, emang mana mungkin orang luar yang datang ke sini," ujarnya.

Petugas berjaga jaga di sekitar pasar Kartini. Foto: Hotli Simanjuntak/readers.ID

Menerima dipindahkan

Sementara itu, salah seorang pedagang ikan yang berada di kasawan Pasar Peunayong Maimun, mengaku pihaknya siap jika dipindahkan ke Pasar Al-Mahirah Lamdingin. Tetapi, dengan alasan para pedagang yang berada di Pasar Kartini mau dipindahkan semua.

"Karena kami menurut perjanjian, setelah pasar Kartini udah diselesaikan, udah enggak jualan lagi di Kartini kami baru berangkat ke sana. Itu memang sudah dari awal perjanjian gitu," katanya.

Lanjut Maimun, jika para pedagang di kawasan Pasar Kartini tidak mau direlokasi, maka sesuai kesepakatan pihaknya juga tidak akan pindah. Mereka akan menunggu sampai bersedia dipindahkan.

"Kalau orang di Kartini pindah, kami siap pindah hari ini. Karena orang itu belum pindah kami tetap menunggu di sini sampai selesai masalah," tuturnya.

Terkait, aksi unjuk rasa tersebut Maimun mengaku tidak terlibat. "Itu kurang jelas, enggak ada terlibat kita di situ. Orang kami biasa-biasa aja," sebutnya.

Pedagang tertidur di dekat lapak jualannya pasca pemindahan pedagang. Foto: Hotli Simanjuntak/readers.ID

Kemudian, salah seorang pedagang yang sudah pindah ke Pasar Al-Mahirah Lamdingin, Helmi menilai keadaan di Pasar tersebut jauh lebih layak dari pada Pasar Peunayong.

Menurutnya, di sana sudah dilengkapi berbagai fasililitas yang dibutuhkan serta mendukung untuk para pedagang berjualan.

"Alhamdulillah baik, di sini lebih teratur. Apalagi lapangan semen sudah ada di belakang, kios-kios pun udah ada semuanya. Harapan kami pedagang yang semakin ramai lah di sini. Fasilitasnya lebih bagus di sini, luas," kata Helmi.

Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemko Banda Aceh Said Fauzan mengatakan, pemindahan pasar Peunayong ke pasar Al Mahirah Lamdingin merupakan hasil keputusan bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Banda Aceh dan juga hasil kesepakatan dengan pedagang.

Kata Said, relokasi pasar Peunayong merupakan program pembangunan dan penataan kota yang berkelanjutan yang telah direncanakan sejak lama.

"Nantinya lokasi pasar Peunayong dijadikan kawasan pusat kuliner sebagai penunjang destinasi wisata, hingga menjadi pusat perekonomian baru," ujarnya dikutip dari Antara.

Suasana pasar Kartini pasca pemindahan pedagang. Foto: Hotli Simanjuntak/readers.ID

Sementara itu, Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman mengajak masyarakat berbelanja ke lokasi pasar yang baru yakni pasar Al Mahirah di Desa Lamdingin kota setempat.

“Di pasar Al Mahirah lebih aman, lebih nyaman, mudah dan kebersihan juga terus kita jaga,” kata Aminullah.

Pasar baru Al Mahirah itu diresmikan pada 7 Juli 2020, di sana terdapat fasilitas tempat berjualan ikan, unggas, daging, sayur, buah serta kebutuhan lainnya.

Aminullah menyebutkan, pemindahan tersebut dilakukan karena dinilai pasar Peunayong kondisinya sudah tidak sehat, kurang tertata, tidak tertib, serta terkesan kumuh dan kotor.

“Peunayong merupakan kawasan pusat perkotaan yang perlu di tata agar kondisinya lebih baik dan dapat mendukung konsep pembangunan kawasan wisata, pusat kuliner dan heritage kota Banda Aceh,” ujar Aminullah.

Untuk diketahui, pedagang di pasar Peunayong yang di relokasi ke pasar Al Mahirah Lamdingin tersebut sebanyak 738 orang, mulai dari penjual ikan, daging, sayur-sayuran serta berbagai kebutuhan pokok lainnya.[acl]

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...