Pelaku Usaha Perlu Memahami Algoritma Pemasaran Digital

JAKARTA, READERS – Saat ini pemasaran digital cukup efektif dalam memasarkan produk-produk Indonesia baik di dalam maupun keluar negeri. Dari itu, perlu untuk lebih jauh memahami soal algoritma dalam ekosistem digital.
Algoritma sangat berperan penting di dalam ekosistem digital, terutama dalam lanskap periklanan karena seluruh industri digital bergantung padanya.
Hal itu dikatakan langsung oleh Country Head platform adtech terprogram Xapads Media Indonesia, Edo Fernando dalam keterangannya pada Selasa (15/11/2022).
"Ini adalah sesuatu yang mengatur dan menjalankan industri, dan faktanya alogaritma adalah jiwa dari pemasaran digital," kata Edo.
Google membuat algoritma periklanan dan memodifikasinya beberapa kali dalam setahun untuk memberikan kesempatan kepada pemasar untuk mempertahankan lanskap digital yang terus berkembang dengan lebih banyak improvisasi dan penyempurnaan hasil bisnis.
Perubahan kecil atau besar dalam algoritma menjadi perhatian penting bagi pemasar saat menghadapi tantangan dalam pengembangan produk, aktivitas pemasaran dan promosi.
Itu sebabnya, lanjutnya, pemasar memantau pembaruan dan algoritma Google dan selalu berusaha mengikuti langkah yang baik untuk mempersiapkan diri menghadapi perubahan.
Algoritma mempengaruhi pengalaman pengguna dan karenanya, profesional pemasaran merencanakan dan menyusun strategi kampanye mereka sesuai dengan itu.
Ini membantu mereka dalam mengambil metrik online pengguna, berdasarkan pemasar yang memberikan penawaran terbaik kepada netizen, yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka.
"Baru-baru ini, Google telah mengonfirmasi untuk meluncurkan Spam Algorithm Update pada Oktober 2022 yang dimaksudkan untuk memerangi spam. Pembaruan ini akan sepenuhnya diluncurkan di seluruh dunia dalam semua bahasa dan akan membantu pemasar untuk menganalisis kualitas, relevansi, dan kegunaan halaman masing-masing," katanya.
Selain itu, Google tidak lagi menggunakan cookie pihak ketiga yang periode hit and trial-nya telah dimulai.
Pembaruan algoritma terbaru dapat mempengaruhi kampanye pemasaran karena Periklanan Tanpa Cookie telah menjadi topik hangat dalam diskusi.
Menghapus Cookie 3P secara bertahap akan menjadi cara paling penting untuk menampilkan iklan digital. Ini melalui protokol kepatuhan data yang pada tahun 2023, di mana 65 persen dari populasi global akan memiliki data pribadi mereka yang tercakup dalam peraturan privasi. Itulah sebabnya Periklanan Tanpa Cookie mendapatkan momentum.
Selain itu, GDPR (General Data Protection Regulation) yang berfokus pada algoritma yang berkembang juga akan memfasilitasi pemasar dengan metodologi penargetan audiens yang efektif.
Karena GDPR menggabungkan beberapa prinsip dasar transparansi, minimalisasi data, akurasi, akuntabilitas, integritas, dan kerahasiaan. Ini membantu pengiklan dengan pendekatan yang lebih kuat untuk akuisisi pengguna dan pemahaman yang lebih baik tentang audiens.
Terkait soal pemasaran digital, Pemerintah Indonesia melalui Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah turut mendukung pelaku usaha untuk terus berkiprah dan berkontribusi memasarkan produk melalui pemasaran digital.

Pada 6 September 2022 lalu, Kepala Bidang Kemitraan UKM Asisten Deputi Kemitraan dan Perluasan Pasar Deputi Bidang UKM Kemenkop UKM Yogia turut hadir ke Banda Aceh dalam beragam kegiatan yang dilaksanakan.
Pada kesempatan itu, pelaku usaha didorong untuk bisa terus memperluas produk bahkan juga mendorong untuk naik kelas, salah satunya melalui pemasaran produk lewat digital.
Pelaku usaha diharapkan mampu memahami pemasaran digital dengan baik sehingga mampu memperluas pasar produk yang akan dijangkau.
Komentar