Pemkot Banda Aceh Gelar Zikir dan Doa Jelang 18 Tahun Tsunami Aceh

Author

Waktu Baca 2 Menit

Pemkot Banda Aceh Gelar Zikir dan Doa Jelang 18 Tahun Tsunami Aceh
Zikir dan doa bersama memperingati 18 tahun tsunami Aceh di pendopo Wali Kota Banda Aceh, Kamis malam (22/12/2022).

BANDA ACEH, READERS - Peringatan 18 Tahun Tsunami Aceh yang akan berlangsung pada Senin, 26 Desember 2022 mendatang. Mengenang peristiwa bersejarah itu, Pemerintah Kota Banda Aceh mengadakan kegiatan Zikir dan Doa bersama di Pendopo Wali Kota pada Kamis (22/12/2022) malam.

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Pj Wali Kota Banda Aceh,Bakrie Siddiq, sementara zikir dan doa dipandu pimpinan Majelis Zikir Arafah, Ustadz Zul Arafah.

Bakri Siddiq dalam sambutannya mengatakan, perhelatan mulia itu bukanlah untuk membuka kembali kenangan sedih pada musibah Gempa dan Tsunami Aceh yang terjadi pada 18 tahun yang lalu.

“Kita hadir di sini bersama-sama untuk memberikan doa semoga arwah para syuhada kita dapat diterima di sisi Allah SWT, dan mudah-mudahan kita yang berdoa pun akan mendapatkan ampunan dan rahmat dari Allah SWT,” kata Bakrie Siddiq seperti dilansir Kumparan, Jum'at (23/12/2022).

Kejadian gempa dan tsunami yang lalu, lanjut Bakrie, menyadarkan seluruh masyarakat Aceh, bahwa betapa kecil dan tidak berdayanya manusia di hadapan Allah SWT, dan setiap kejadian bencana tersebut harus menjadi ibrah sebagai introspeksi diri dalam meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT.

Kegiatan zikir dan doa bersama merupakan salah satu wujud komitmen dalam penguatan syiar Islam.

“Banda Aceh adalah etalasenya Aceh. Insyaallah implementasi syariat Islam di Kota Banda Aceh dapat menjadi role model di Aceh, bahkan di Indonesia,” jelasnya.

Kemudian, Bakrie mengajak seluruh masyarakat Kota Banda Aceh untuk senantiasa memakmurkan Masjid dan melaksanakan salat berjemaah, takzim kepada Ulama dan Guru serta menghormati orang tua.

Diketahui, peristiwa gempa dan Tsunami Aceh terjadi pada 26 Desember 2004 lalu. Sebanyak ribuan orang menjadi korban dari peristiwa bersejarah itu. Pada saat itu juga, puluhan negara dari seluruh dunia turut andil dan melirik Aceh yang diterpa musibah besar.

Puluhan negara tersebut kemudian memberikan bantuan dan pembangunan dalam memulihkan kembali pembangunan dan ekonomi Aceh. Dari itu, setiap tanggal 26 Desember pemerintah menetapkannya sebagai momentum penting dan bersejarah dari masa lalu Aceh, termasuk meliburkan hari kerja.

Editor:
Sumber:Kumparan

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...