Pemprov Sepakat Tuntaskan Pembangunan RS Regional di Aceh

Berkenaan dengan pembangunan rumah sakit regional, kami sepakat akan menuntaskan secara terfokus.

Waktu Baca 3 Menit

Pemprov Sepakat Tuntaskan Pembangunan RS Regional di AcehFoto: Rianza/READERS.ID
Rapat paripurna penyampaian jawaban/tanggapan Gubernur Aceh tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBA tahun anggaran 2021, di Gedung Utama DPRA, Banda Aceh, Kamis (30/6/2022) malam.

BANDA ACEH, READERS – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh sepakat dengan usulan Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) untuk segera menuntaskan pembangunan rumah sakit regional yang berada di sejumlah wilayah kabupaten/kota di Aceh.

“Berkenaan dengan pembangunan rumah sakit regional, kami sepakat akan menuntaskan secara terfokus,” kata Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, Kamis (30/6/2022) malam.

Hal itu disampaikan Nova dalam rapat paripurna penyampaian jawaban/tanggapan Gubernur Aceh tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBA tahun anggaran 2021, di Gedung Utama DPRA, Banda Aceh.

Dalam kesempatan itu, Nova juga menyampaikan bahwa Pemerintah Aceh akan menuntaskan pembangunan rumah sakit regional tersebut dengan anggaran yang tersedia. 

“Sesuai dengan anggaran yang tersedia dan sesuai dengan laporan badan anggaran yang tadi pagi kita dengar,” kata Nova.

Sebelumnya, DPR Aceh mendesak Pemerintah Aceh untuk mempercepat realisasi pembangunan rumah sakit regional yang terletak di sejumlah wilayah di Aceh.

“Pada realisasi kegiatan pembangunan rumah sakit regional juga menjadi perhatian karena ditemukan progress yang tidak sesuai perencanaan, sehingga belum fungsional yang berakibat terganggunya pelayanan Kesehatan masyarakat,” kata Jubir Badan Anggaran (Banggar) DPRA Tezar Azwar, Kamis (30/6/2022).

Hal tersebut disampaikan Tezar Azwar pada Rapat Paripurna penyampaian pendapan Badan Anggaran DPRA tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBA tahun anggaran 2021, di Gedung Utama DPR Aceh, Banda Aceh.

Ia menyebutkan, pembangunan rumah sakit regional yang terletak di wilayah Langsa, Bireuen, Takengon (Aceh Tengah), Meulaboh (Aceh Barat) dan Tapaktuan (Aceh Selatan) itu telah menghabiskan dana APBA sebanyak Rp828,2 miliar lebih.

“Sejak tahun 2016-2021 dan sampai saat ini belum fungsional. Semestinya pemerintah Aceh harus melakukan upaya percepatan penyelesaian pembangunan rumah sakit regional menurut skala prioritas sehingga ada rumah sakit regional yang dapat segera difungsikan,” kata Rezar.

Ia menuturkan, dari lima rumah sakit regional yang dibangun seharusnya rumah sakit di Takengon dan Tapaktuan sud ah dapat difungsikan pada tahun 2022. Namun, fakta di lapangan hingga saat ini RS tersebut belum difungsikan. 

“Sebaiknya difokuskan pada satu atau dua rumah sakit saja yang diselesaikan setiap tahunnya agar dapat dimanfaatkan,” katanya.

Editor:

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...