Pemuda Aceh Barat Ini Manfaatkan Batok Kelapa Jadi Sumber Uang

Waktu Baca 3 Menit

Pemuda Aceh Barat Ini Manfaatkan Batok Kelapa Jadi Sumber Uang
Nurman, pelaku usaha batok kelapa bernilai jual tinggi. (Foto: Dok. Akml)

BANDA ACEH, READERS – Generasi muda saat ini secara tidak langsung dituntut untuk menjadi pribadi yang kreatif. Hal itu akan membantu generasi muda menjadi regenerasi yang mapan dan memudahkan menghadapi tantangan ekonomi.

Menjadi generasi yang kreatif tentu dapat dibentuk dengan membangun skils soft dalam diri sendiri.

Ide kreatif ini mungkin dapat mengolah sesuatu yang jauh dari luar dugaan manusia. Di Aceh, banyak anak muda yang membangkitkan soft skillnya melalui beragam kegiatan, salah satunya kreativitas dari seorang Nurman, anak muda asal Meulaboh, Aceh Barat.

Nurman, merupakan pria asal Woyla Kabupaten Aceh Barat. Dirinya berhasil membuat orang takjub dan terncengang, termasuk Menteri Ekonomi dan Pariwisata Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno.

Informasi yang dihimpun READAERS.ID, Senin (24/10/2022), dari hasil kreasinya ini, mendorong Sandiaga Uno ikut membeli salah satu produknya.

Nurman hanya mengolah produk dari batok kelapa menjadi barang berharga dan berdaya jual tinggi.  Soal batok kelapa, di Aceh tidak diragukan lagi. Karena untuk persoalan batok kelapa ini tidak sulit untuk didapatkan. 

Di saat orang lain berpandangan batok kelapa hanya tumpukan sampah, atau mungkin dijadikan arang, namun tidak dengan Nurman. Ia membentuk kehidupan baru untuk mendoktrin polarisasi bahwa batok kelapa cukup berharga dan memiliki daya jual tinggi.

Nurman mengkreasikan batok kelapa menjadi beragam bentuk, seperti kupiah meuketop, pintu Aceh, lampu tidur, lampu dinding, centong, cangkir air, hingga gelas.

Soal Menparekrab Sandi Uno membeli produknya itu terjadi pada 4-6 Agustus 2022 lalu dalam kegiatan Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2022 di Taman Bustanussalatin atau Taman Sari, Banda Aceh. 

Produknya ini laku hingga ke mancanegara. Nurman mengaku hasil karyanya itu sudah dibeli oleh orang dari Jepang dan Malaysia.

Nurman mengungkapkan saat ini dirinya memasarkan hasil karyanya itu melalui berbagai platform.Untuk satuan harga karya yang ditawarkan kepada konsumen memang bervariasi, mulai dari yang terkecil hingga jutaan, yaitu Rp15 ribu hingga Rp 8 juta.

Ia juga menyebutkan, sejauh ini produk yang paling banyak dibeli oleh konsumen adalah cangkir dengan gelas. Bahkan produk ini menjadi tervaforit sejak dipasarkannya karyanya tersebut.

“Kalau yang paling favorit itu satu set cangkir dengan gelas, itu paling banyak yang pesan, harganya Rp250 ribu,” ujarnya.

Soal ini, Pemerintah Aceh melalui Dinas Koperasi dan UKM mendukung penuh mengenai kegiatan dalam hal membangkitkan ekonomi masyarakat terlebih setelah didera Covid-19.

Tidak hanya itu, pemerintah Aceh mendukung bangkitnya UMKM Aceh berdasarkan peraturan gubernur atau pergub. Kebijakan Pemerintah Aceh tersebut tertuang dalam Pergub Aceh nomor 6 tahun 2019 pasal 6 ayat 2.

Editor:

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...