Perdana, 10 Ton Ikan Tuna dan Saku dari Aceh Diekspor ke Kerajaan Arab Saudi

Author

Waktu Baca 3 Menit

Perdana, 10 Ton Ikan Tuna dan Saku dari Aceh Diekspor ke Kerajaan Arab Saudi
Penjabat Gubernur Aceh Achmad Marzuki, saat menghadiri pelepasan ekspor perdana produk tuna loin dan saku dari Aceh ke Arab Saudi, di Komplek Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, Rabu (19/7/2023).

BANDA ACEH, READERS – Sebanyak 10 ton ikan tuna Loin dan Saku dari Aceh diekspor ke Kerajaan Arab Saudi. Ekspor ini merupakan kegiatan perdana yang dilakukan oleh PT Yakin Pasific Tuna, Kawasan Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, Rabu (19/7/2023).

Dalam kegiatan pelepasan itu disaksikan langsung oleh Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki bersama Anggota DPR RI, TA Khalid, Kadis Perikanan Aceh, Aliman Kadis Perindag Aceh, Mohd Tanwir, Karo Adpim Muhammad Rahmadin dan unsur terkait lainnya.

Penglepasan Ekspor 10 ton tuna itu dimulai dengan peninjauan truk kontainer, dilanjutkan dengan penyegelan yang dilakukan Pj Gubernur Aceh.

Achmad Marzuki dalam sambutan singkatnya berharap agar ekspor tuna itu berkelanjutan, dan tidak hanya insidentil. Bahkan bukan hanya intensitas namun juga volume eksportnya terus ditingkatkan. "Tentu saja dengan kualitas yang terjaga, hingga trust di mata buyer luar negeri akan terus membaik,” pungkas Achmad Marzuki.

Sementara itu Direktur Yakin Pasific Tuna Banda Aceh, Almer Hafiz Sandy mengatakan, ekspor 10 ton ikan tersebut merupakan prestasi bagi pihaknya. Ia mengatakan, pabrik ikan yang dikelola pihaknya di kawasan Lampulo Banda Aceh itu sudah sesuai standar internasional.

“Kita sudah bisa ekspor ke berbagai negara di dunia, seperti Jepang, Amerika dan Uni Eropa,” kata Almer.

Almer mengatakan, kegiatan ekspor tersebut sukses dilakukan berkat kolaborasi dengan start up Aruna yang membuka jaringan mendapatkan pembeli di luar negeri.

“Perizinan ekspor ke Saudi Arabia hanya sedikit di Indonesia, dan kita sangat berbangga mendapat izin tersebut sehingga bisa kita lakukan ekspor perdana hari ini,” ujar Almer.

Menurut Almer, Aceh merupakan provinsi kaya dengan potensi kelautan dan perikanan. Bahkan sangat bernilai ekspor. Namun, potensi tersebut masih sangat minim berdasarkan hasil produksi ikan yang dihasilkan nelayan.

” Oleh sebab itu, kami berharap pemerintah melalui Dinas Perikanan dapat meningkatkan kapasitas nelayan Aceh,” ujar Almer. 

Sumber:Humas

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...