Peringatan AS Terhadap Rusia soal Konsekuensi Serius Bom Kotor
Presiden Rusia Vladimir Putin dianggap brutal jika berani meledakkan nuklir atau bom kotor kepada Ukraina. Atas tudingan itu, AS, Prancis dan Inggris juga ikut membantah.

WASHINGTON, READERS - Amerika Serikat atau AS memperingatkan Rusia bahwa mereka bakal menanggung "konsekuensi serius" jika menggunakan "bom kotor" atau senjata nuklir lainnya terhadap Ukraina. Selasa (25/10/2022).
AS mengatakan jika Rusia berani menggunakan perangkat nuklir rakitan melawan Ukraini, maka Presiden Rusia Vladimir Putin dinilai brutal.
Hal itu disampaikan Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price, ia mengatakan bahwa seandainya Rusia menggunakan perangkat nuklir rakitan melawan Ukraina, itu "tentu saja akan menjadi salah satu contoh lain dari kebrutalan Presiden (Vladmir) Putin."
"Jika ia menggunakan apa yang disebut 'bom kotor', akan ada konsekuensi untuk Rusia, apakah itu menggunakan bom kotor atau bom nuklir," kata Price kepada awak media pada Senin (24/10/2022).
Dijelaskan bahwa bom kotor mengandung bahan bahan peledak konvensional dengan menggabungkan material radioaktif yang mampu menyebar ke semua daerah setelah meledak.
Rusia menuding Ukraina sedang bersiap menggunakan perangkat semacam itu, sebuah klaim yang dibantah Negara Barat. Mereka berpendapat bahwa bisa saja klaim itu sebagai topeng Kremlin untuk menggunakan bom kotor.
Sementara itu selain AS, Prancis dan Inggris secara tegas menyatakan sikap dan membantah tudingan itu. Lewat pernyataan bersama ketiga negara menyebutkan bahwa menteri pertahanan mereka melalui telepon telah "menjelaskan" ke Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoygu "bahwa kami semua menolak tudingan palsu Rusia yang secara terang-terangan mengatakan bahwa Ukraina sedang bersiap menggunakan bom kotor di wilayahnya sendiri."
"Dunia akan melihat semua segala upaya untuk memanfaatkan tudingan ini sebagai dalih untuk eskalasi. Kami kemudian menolak dalih apa pun untuk eskalasi dari Rusia," katanya.
Komentar