Pernyataan Pakar Soal Lompatan Pesebak Bola Maroko Youssef En-Nesyri  dan Cristiano Ronaldo

Author

Waktu Baca 6 Menit

Pernyataan Pakar Soal Lompatan Pesebak Bola Maroko Youssef En-Nesyri  dan Cristiano Ronaldo
Pesepakbola Maroko Youssey En-Nesyri (nomor punggung 19) mencetak gol tunggal yang memulangkan Portugal dari Piala Dunia 2022 Qatar. Foto/IST.

JAKARTA, READERS - Pesepakbola Maroko Youssef En-Nesyri mencetak gol fantastis lewat sundulan yang ia lakukan pada babak perempat final Piala Dunia 2022 Qatar saat melawan Portugal pada Sabtu (11/12/2022) malam lalu.

Menariknya, lompatan Youssef En-Nesyri tampak menjadi sorotan dari sejumlah pecinta sepak bola karena dinilai ketinggian lompatannya itu menyamai lompatan Cristiano Ronaldo hingga membuat Portugal harus pulang dari Qatar.

Bahkan aksi lompatan Youssef En-Nesyri dalam menyudul bola ke gawang Portugal membuat Cristiano Ronaldo yang duduk di bangku cadangan tampak terlihat geleng-geleng kepala melihat proses gol tersebut.

Dari itu, kenapa kemudian Youssef En-Nesyri menjadi trending dan disorot, lantaran lompatannya yang sangat tinggi dan istimewa usai menyambut umpan lambung Yahia Attiyat Allah.

Atas sundulan itu, situs Goal menyebutkan bahwa gol yang dilakukan Youssef En-Nessyri sangat mirip dengan gol-gol sundulan yang dilakukan Cristiano Ronaldo di masa-masa dia berjaya.

"Goal Youssef En-Nesyri merupakan copy dari goal sundulan dari Ronaldo. Sebuah lompatan menjulang tinggi yang membuat semua orang di sekitarnya tampak seperti terjebak dalam pasir apung," sebut Goal seperti dilansir dari Sindonews. Senin (12/12/2022).

Dalam sepanjang karir dan penelitian, Cristiano Ronaldo pernah tercatat melakukan gol sundulan dengan lompatan yang sangat fantastis yakni 2,89 meter.

Sundulan itu terjadi saat melawan Manchester United pada babak 16 besar Liga Champions musim 2012/2013. Dia juga tercatat berkali-kali melakukan gol sundulan dengan lompatan yang sangat tinggi.

Meski demikian, hingga saat ini FIFA belum merilis resmi soal ketinggian lompatan Youssef En-Nesyri saat mencetak gol tunggal di pertandingan melawan Portugal.

Namun, dari berbagai video yang beredar tidak bisa diragukan bahwa pesepakbola kelahiran 1 Juni 1997 itu melompat sangat tinggi.

Menurut seorang pakar, Rhett Allain, profesor Fisika di Universitas Louisiana Tenggara, Amerika Serikat bahwa melompat adalah suatu upaya fisik yang bersifat kompleks.

Hal itu disampaikannya melalui tulisan Rhett Allain di WIRED dengan judul "Pandangan Ilmiah mengenai Lompatan Vertikal di Cabang Olahraga".

Dikatakan, ditinjau dari sudut pandang fisika, melompat seperti yang dilakukan Cristiano Ronaldo dan Youssef En-Nesyri sangat kompleks dan itu bahkan tidak disadari para atlet.

"Melompat merupakan tindakan yang menggabungkan energi, inersia, massa, dan momentum, dengan faktor fisiologis dan biomekanik," tulis Rhett Allain.

Tidak hanya itu, dia menyebutkan bahwa lompatan yang ada saat ini dibedakan dalam dua cara yakni lompatan vertikal dan lompatan sambil berlari.

Dijelaskannya, kecepatan berlari bisa menghasilkan momentum yang tidak didapat dari melompat vertikal.

"Kecepatan adalah hasil dari kontraksi otot. Semakin cepat mereka berkontraksi, semakin besar torsi, atau putaran lengan atau tungkai di sekitar sendi. Jika kontraksi dan torsi otot disalurkan ke arah yang benar, tubuh dapat mencapai daya angkat," jelasnya.

Hanya saja hal itu tidak semudah apa yang dikatakan. Ada beberapa faktor yang membuat hal itu sangat sulit dilakukan. Pertama faktor otot dan berat badan yang ada.

"Badan kita sangat berat, dan cara untuk melawan gravitasi di bumi, untuk melompat, adalah kecepatan dan kekuatan," ujarnya lagi.

Sayangnya, lanjutnya, tidak semua orang bisa menghasilkan kecepatan dan memiliki kekuatan yang dapat melakukan lompatan itu dengan baik.

Kemudian, otot seorang atlet harus fleksibel agar dapat menghasilkan kecepatan yang cukup. Otot yang terlatih dan kuat bisa jadi pegas dan mendorong tubuh melompat dari tanah. Mobilitas dan fleksibilitas otot itu diyakini olehnya didapat melalui rutinitas latihan yang tepat.

Latihan itu diyakini dapat meningkatkan fleksibilitas dan mobilitas otot secara signifikan. Pernyataan Allan Reit setidaknya didukung oleh penelitian yang dilakukan pada Cristiano Ronaldo di 2011. Penelitian yang terungkap lewat film dokumenter "Ronaldo: Tested To The Limit" itu menjadi jawaban mengapa pesepakbola Portugal itu bisa melompat tinggi.

Dari hasil penelian yang dilakukan para ilmuwan tersebut menghasilkan beberapa kesimpulan. Eks pemain Manchester United itu ternyata memiliki lemak tiga persen lebih sedikit ketimbang supermodel.

Ronaldo juga mempunyai lingkar paha 61,7 cm. Bahkan, Ronaldo bisa berlari sejauh 25 meter dalam waktu 3,61 detik, ia hanya 0,3 detik lebih lambat dari pelari cepat profesional. Kombinasi-kombinasi itulah yang membuat dia bisa menyundul bola dengan melompat sangat tinggi.[]

Editor:
Sumber:Sindonews

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...