Perpusnas  Anggarkan 41 Miliar untuk Pembangunan Gedung Perpustakaan dan Penyediaan Sarana IT di Aceh

Perpustakaan Nasional saat ini sedang menggodok alokasi anggaran untuk pembangunan gedung layanan perpustakaan yang baru di tiga kabupaten/kota di Aceh, yakni, Kota Sabang, Aceh Tengah dan Simeulue dengan anggaran masing–masing senilai Rp 10 milyar.

Waktu Baca 3 Menit

Perpusnas  Anggarkan 41 Miliar untuk Pembangunan Gedung Perpustakaan dan Penyediaan Sarana IT di Aceh

ACEH TIMUR, REDAERS — Perpustakaan Nasional akan menganggarkan 41 Miliar untuk pembangunan gedung Perpustakaan dan Penyediaan Sarana IT di Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh. Pembangunan itu dilakukan untuk meningkatkan dunia literasi digital dan kejayaan arsip di Aceh.

Pernyataan itu disampaikan Kapusdatin Perpusnas Dr. Taufiq A.Gani disaat penutupan kegiatan rapat koordinasi teknis (Rakornis) Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh tahun 2022 yang diselenggarakan di hotel The Royal Idi, Aceh Timur, Jumat (12/08/2022).

Dr. Taufiq A. Gani mengingatkan perlunya koordinasi dan sinkronisasi program perpustakaan antara pusat dan daerah, terutama pengelolaan naskah langka, penerapan Standar Nasional Perpustakaan, dan katalog online.  

“Perpusnas berharap perhatian Pemprov dan Pemda dalam beberapa hal seperti, penyelamatan dan perawatan naskah kuno yang masih sangat banyak di Aceh, penerapan Standar Nasional Perpustakaan (SNP) juga belum menggembirakan dimana terlihat masih banyak sekali perpustakaan di Aceh tidak terakreditasi, atau berakreditasi C, serta akses ke katalog perpustakaan kabupaten kota yang juga banyak yang belum online,” katanya.

Dia menyebutkan Perpustakaan Nasional saat ini sedang menggodok alokasi anggaran untuk pembangunan gedung layanan perpustakaan yang baru di tiga kabupaten/kota di Aceh, yakni, Kota Sabang, Aceh Tengah dan Simeulue dengan anggaran masing–masing senilai Rp 10 milyar.

“Kita usahakan akan diakomodir melalui DAK, lalu juga kita rencanakan perluasan gedung pembangunan di kota Subulussalam dan Langsa, senilai Rp 4,5 milyar,” ujarnya.

Secara khusus Dr. Taufiq A. Gani, sebagai koordinator nasional pelaksanaan pendataan perpustakaan melalui dana dekonsentrasi tahun 2022 mengapresiasikan pencapaian 2 kabupaten yaitu Pidie dan Tamiang yang terlihat dominan dalam penyelesaian tugas pendataan dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Aceh.  

Sementara itu Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh Zulkifli, S.Pd., M.Pd. mengatakan dari Rakornis tersebut menghasilkan beberapa rekomendasi, diantaranya, menyampaikan surat kepada Gubernur Aceh agar mengingatkan para Bupati/Walikota se Aceh, supaya mengalokasikan anggaran untuk pembangunan gedung depo arsip.

“Peserta rakor juga sepakat akan menerapan aplikasi SRIKANDI terlaksana dengan baik di seluruh Kabupaten/Kota se Aceh, dengan target selesai pada tahun 2024.,” ujarnya.

Selain itu memastikan pengembangan dan peningkatan penggunaan aplikasi ipustaka Aceh melalui sosialisasi dan kampanye literasi di seluruh Kabupaten/Kota di Aceh.

“Kita juga akan melakukan peningkatan kapasitas SDM fungsional pustakawan dan arsiparis melalui Diklat, Bimtek, Pelatihan, Seminar  yang di fasilitasi oleh Provinsi, khususnya melalui kegiatan diklat penciptaan arsiparis dan pustakawan,”pungkasnya.

Editor:

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...