Saatnya Stakeholder Promosikan Destinasi Wisata Banda Aceh
“Butuh dukungan warga kota, pelaku usaha, media, lembaga dan perusahaan, serta segenap elemen kota. Terutama dalam hal pelayanan dan promosi,” ujar Aminullah, seperti yang dilansir dari laman resmi pemko Banda Aceh, Selasa (5/4/2022).

BANDA ACEH, REDAERS – Sektor pariwisata di Banda Aceh diharapkan mampu menambah nilai ekonomi bagi masyarakat Kota Banda Aceh. Hal itu disampaikan Wali Kota Banda Aceh, Aminullah pada Senin (4/4/2022) kemarin.
Untuk memajukan sektor pariwisata itu, kata Aminullah, perlu adanya keterlibatan semua pihak. Dari itu, ia mengajak dan mengharapkan kepada stakeholder dapat membantu mewujudkan peningkatan ekonomi bagi warga kota.
Menurutnya, Pemerintah Kota tidak dapat melakukannya sendiri, sehingga butuh gandeng tangan untuk meraih kesejahteraan itu, salah satunya memajukan destinasi wisata.
“Butuh dukungan warga kota, pelaku usaha, media, lembaga dan perusahaan, serta segenap elemen kota. Terutama dalam hal pelayanan dan promosi,” ujar Aminullah, seperti yang dilansir dari laman resmi pemko Banda Aceh, Selasa (5/4/2022).
Dijelaskan, terdapat lima destinasi wisata “Charming Banda Aceh” yang wajib dikunjungi para wisatawan. “Ada Masjid Raya Baiturrahman, Kapal Apung, Museum Tsunami Aceh, wisata religi, dan kulinernya. Dan ‘charming Banda Aceh’ ini pun sudah diakui nasional saat meraih Anugerah Pesona Indonesia (API) 2021,” katanya.
Dengan adanya paket komplet yang terdapat di Kota Banda Aceh tersebut, Aminullah mengharapkan semua pihak untuk terus menggaungkannya.
“Dengan promosi jor-joran dan pelayanan terbaik, saya yakin pariwisata Banda Aceh akan menggeliat kembali dan mampu mendongkrak perekonomian kota. Tinggal bagaimana kita mengemas dan menjualnya,” jelasnya.
Sebenarnya, seiring dengan meredanya pandemi Covid-19, kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara ke Banda Aceh semakin meningkat. Menutup tahun 2021, katanya lagi, kota kita mencatatkan kunjungan wisatawan sebanyak 251.836 orang. Jika dibandingkan dengan tahun lalu, peningkatannya mencapai 46,2 persen.
“Sebenarnya lagi, kunjungan wisatawan ke Banda Aceh terus meningkat tajam sedari 2017. Bahkan berdasarkan data hunian hotel, jumlah kunjungan wisatawan mencatatkan rekor terbanyak 500 ribu lebih pada 2019. Namun pandemi Covid-19 membuat laju impresif Banda Aceh tersebut ‘tiarap’,” ungkapnya.
Dari itu Aminullah mengajak, saatnya kini pariwisata Banda Aceh bangkit untuk mendongkrak perekonomian kota.
“Banyaknya wisatawan yang datang akan memberi multiplier effect bagi Banda Aceh. Hotel, warkop, dan restoran, akan penuh kembali. Sektor usaha transportasi hingga UMKM pun akan terkena dampak positifnya,” pungkasnya.
Komentar