Husaini Hasan Tokoh Pejuang AM Akan Isi Seminar Nasional di Aceh

BANDA ACEH, READERS – Memanfaatkan kehadiran eks tokoh pejuang Aceh Merdeka (AM) Dr Husaini M Hasan di Aceh, Himpunan Mahasiswa Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Syiah Kuala (HIMASIO FISIP-USK) akan mengadakan kegiatan seminar nasional pada Jumat (24/11/2023) mendatang.
HIMASIO USK akan mengadakan seminar ini berkolaborasi dengan KontraS Aceh dengan mengusung tema “18 Tahun Damai Aceh: Refleksi Terhadap Ikhtiar Perjuangan Dan Harapan Untuk perubahan” . Dan Dr Husaini Hasan akan menjadi salah satu pematerinya.
Husaini Hasan merupakan tokoh ahli kebidanan dan tokoh pejuang Pergerakan Aceh Merdeka pada 1976. Ia juga tangan kanan Dr Teungku Hasan Muhammad Di Tiro, inisiator Gerakan Aceh Merdeka.
Selain Husaini Hasan, seminar tersebut juga dihadiri tokoh penting dan aktivis Aceh lainnya seperti Azharul Husna (Executive Coordinator KontraS Aceh) dan Haekal Afifa (Ketua Institut Peradaban Aceh).
Ketua Himpunan Mahasiswa Sosiologi Fisip USK, Aidil Syahputra mengatakan, kedatangan Dr Husaini Hasan ke Aceh merupakan hal yang pasti dan akan mengisi kegiatan Seminar Nasional yang dilaksanakan pada 24 November 2023 mendatang.
“Benar, Abu Husaini Hasan sudah dikonfirmasi mengenai kedatangan beliau satu bulan sebelum kegiatan seminar ini berlangsung, yang saat kami hubungi ternyata Abu sedang berada di Australia," katanya kepada READERS.ID, Sabtu (18/11/2023).
Disampaikan, kedatangan Husaini Hasan ke Aceh mungkin memang ada agenda lain. Ia berharap, sebagai generasi muda dapat belajar dan mengenal lebih banyak tentang Aceh dari tokoh Aceh tersebut.
"Dan ini merupakan momentum yang sangat baik bisa mendengarkan secara langsung bagaimana sejarah tentang Aceh di masa perjuangan beliau," ujarnya.
Dia menambahkan, dalam seminar ini, peserta juga akan mendengarkan bagaimana semestinya Aceh dalam menyongsong masa depan yang lebih baik sebagai orang dan pelaku dalam proklamator bersama Chik Hasan Tiro dalam pergerakan Aceh Merdeka tahun 1976.
Selain itu juga membicarakan proyeksi masa depan Aceh setelah kesepakatan damai MoU Helsinki yang ditandatangani pada 15 Agustus 2005 lalu di Finlandia.[HSP]









Komentar