Sejarah Jadi Kunci Meningkatkan Wisatawan ke Aceh

Waktu Baca 3 Menit

Sejarah Jadi Kunci Meningkatkan Wisatawan ke Aceh
Traveller dan entrepreneur, Steffy Burase. [Roni/readers.ID]

Pariwisata di Aceh mengalami tren peningkatan sebelum pandemi Covid-19. Hal ini terlihat dari data BPS yang menyebutkan pada tahun 2017 sebanyak 33.105 wisatawan mancanegara (wisman) berkunjung ke Aceh, kemudian naik 2,06 persen menjadi 33.787 wisman pada tahun 2018 dan naik lagi 3,57 persen atau 34.465 orang pada tahun 2019.

Traveller yang juga entrepreneur, Steffy Burase mengatakan, Aceh punya potensi dalam mengembangkan wisata religi mengingat satu-satunya daerah yang menerapkan syariat Islam di Indonesia sekaligus jadi pintu masuknya Islam di negeri ini.

"Kunci branding pariwisata itu, kenalkan sejarahnya," kata Steffy dalam Seminar Optimisme Kebangkitan Pariwisata Aceh yang digelar Indonesia Marketing Association (IMA) Chapter Banda Aceh di The Pade Hotel, Kamis (21/10/2021).

Ia berujar, selama kunjungan wisatanya ke berbagai negara di dunia, aspek kuat yang menjadi nilai jual dan keunikan di setiap negara dalam mengkampanyekan tempat wisatanya adalah dengan menjunjung tinggi dan membranding nilai-nilai sejarahnya.

Tak ayal di beberapa negara seperti Mesir yang membranding sejarah Piramidanya sehingga menjadi keunikan dan menjadi objek wisata, Aceh pun bisa melakukan hal yang demikian.

Aceh dengan 429 objek wisata alam, 203 objek wisata budaya dan 171 objek wisata buatan termasuk Masjid Raya Baiturrahman dan museum tsunami, menjadikan tujuan wisata religi yang potensial untuk dikunjungi wisman bila branding sejarahnya dikonsep dan dipetakan dengan baik.

"Yang saya pelajari dari berkunjung ke objek wisata negara-negara besar, mereka menghargai sejarahnya. Kalau kita sendiri gak menghargai sejarah kita, orang lain mana mungkin melakukan hal yang demikian," kata Steffy.

Ia berujar, satu orang saja wisman berkunjung ke Aceh, artinya ada satu tiket pesawat pulang pergi yang terbeli, ada rental mobil yang kecipratan rezeki hingga penginapan dan rumah makan yang merasakan manfaatnya.

"Percayalah, gak ada ruginya wisman berkunjung ke Aceh," katanya.

Menurut Steffy, daerah yang disebut Serambi Mekkah ini menyimpan banyak tempat-tempat indah yang jarang diketahui oleh orang luar. Maka sudah menjadi tugas khususnya masyarakat dan pemerintah memikirkan bagaimana cara membuat wisman mau berkunjung ke Aceh.

"Wisman mampu tumbuhkan perekonomian. Tugas kita mulai dari yang sederhana aja dulu, jaga sampah mulai dari rumah-rumah kita. Tempat wisata jangan kotor dan berserakan plastik, ini harus dimulai sejak dini kalau mau meningkatkan kunjungan wisatawan ke Aceh," pungkasnya.[mu]

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...